Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DEWAN Perwakilan AS akan memberikan suara pekan ini mengenai RUU bantuan untuk Israel dan Ukraina, kata Ketua DPR AS Mike Johnson, Senin, setelah beberapa bulan tertunda karena tekanan dari sayap kanan partainya.
"Minggu ini, kami akan mempertimbangkan undang-undang terpisah dengan proses amendemen yang terstruktur dan relevan untuk... mendanai sekutu kami Israel, mendukung Ukraina dalam perangnya melawan agresi Rusia, memperkuat sekutu kami di Indo-Pasifik, dan mengesahkan langkah-langkah tambahan untuk melawan musuh-musuh kami dan memperkuat keamanan nasional kami," kata Johnson di X.
Bantuan AS telah mandek di Kongres yang terbelah, dengan Johnson -sekutu calon presiden Republik, Donald Trump - menghalangi RUU bantuan sebelumnya sebesar US$95 miliar yang diminta Presiden AS Joe Biden untuk Israel, Ukraina, dan Taiwan. RUU ini telah disetujui oleh Senat.
Baca juga : Biden Ancam Veto RUU Bantuan untuk Israel. Kenapa?
"Kami tidak akan memberikan suara mengenai tambahan Senat dalam bentuknya saat ini," kata Johnson kepada para wartawan pada hari Senin, mengacu pada paket US$95 miliar, "tetapi kami akan memberikan suara untuk masing-masing tindakan ini secara terpisah dalam empat bagian yang berbeda."
Sebelumnya, Selasa, Gedung Putih menolak RUU yang hanya berisi bantuan untuk Israel.
"Kami tidak akan menerima RUU yang berdiri sendiri. RUU yang berdiri sendiri tidak akan membantu Israel dan Ukraina," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah konferensi pers.
Johnson sedang berjalan di tepi pisau mengenai bantuan untuk Ukraina, karena Trump dan anggota parlemen sayap kanan di DPR telah semakin skeptis terhadap penyaluran miliaran dolar untuk perlawanan Kyiv terhadap pasukan Rusia yang menyerbu.
Ukraina dalam beberapa bulan terakhir semakin frustrasi dengan penundaan bantuan dari Barat, termasuk pertahanan udara yang dikatakan mereka sangat dibutuhkan untuk menolak serangan Rusia. (AFP/Z-3)
Para pemimpin dunia berkumpul di Washington DC untuk KTT NATO selama dua hari, di mana mereka diharapkan menyepakati dukungan militer tambahan untuk Ukraina.
Presiden Joe Biden mengumumkan kesepakatan tambahan US$50 miliar bantuan kepada Ukraina menggunakan aset negara Rusia yang dibekukan.
Para kritikus berpendapat ketidakmauan pemerintahan AS mempertanggungjawabkan Israel dan bantuan militer, melemahkan komitmen Biden terhadap prinsip kemanusiaan.
Amerika Serikat menunda pengiriman bom ke Israel minggu lalu karena kekhawatiran akan invasi kota Rafah di Gaza selatan.
Pemimpin militer Ukraina mengakui pemperburukan posisi Kyiv di medan perang setelah pasukan Rusia merebut desa lain di timur.
Meskipun AS menyetujui paket bantuan militer senilai US$61 miliar untuk Ukraina, masih ada tantangan lain, seperti kekurangan personel militer.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved