Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBEBASAN akademis menurun secara global akibat peningkatan intervensi politik. Sejumlah peneliti yang berseberangan dengan penguasa seperti di India, Tiongkok dan Rusia yang berujung penjara dan ancaman.
"Hanya satu dari tiga orang yang tinggal di negara yang menjamin kemandirian universitas dan penelitian," menurut hasil penelitian mengenai indeks kebebasan akademis tahunan dunia yang dirilis V-Dem Institute di Universitas Gothenburg, Swedia, seperti dilansir dari AFP, Kamis (4/4).
Penelitian ini memperingatkan bahwa kebebasan akademis sedang menurun di seluruh dunia, khususnya di Rusia, Tiongkok, dan India. Serangan terhadap kebebasan berekspresi, intervensi politik yang mencengkram universitas-universitas, dan pemenjaraan para peneliti hanyalah beberapa contoh dari penurunan kebebasan akademis.
Baca juga : Tiongkok dan India Sambut Kemenangan Vladimir Putin
Indeks ini disusun berdasarkan masukan dari lebih dari 2.300 ahli di 179 negara yang diterbitkan bulan lalu. Ini sebagai bagian dari laporan tentang demokrasi oleh V-Dem Institute di Universitas Gothenburg, Swedia.
Laporan ini mengukur perubahan dalam pendidikan tinggi dan penelitian selama setengah abad terakhir dengan melihat lima indikator berbeda. Itu meliputi kebebasan penelitian dan pengajaran, pertukaran akademik, ekspresi akademik dan budaya, otonomi kelembagaan dan integritas kampus.
Profesor di Universitas Erlangen-Nuremberg Jerman, Katrin Kinzelbach mengatakan bahwa 171 negara telah meratifikasi perjanjian hak asasi manusia yang mengikat mereka untuk menghormati kebebasan penelitian ilmiah. "Hanya satu dari tiga orang di dunia yang tinggal di negara di mana penelitian dan pendidikan tinggi memiliki tingkat kebebasan yang tinggi,” ujarnya.
Baca juga : Argentina Batal Gabung BRICS
Menurut Kinzelbach yang menjadi salah satu penyelenggara indeks tersebut mempertimbangkan pertumbuhan populasi dunia, proporsi orang yang tinggal di negara-negara dengan kebebasan akademis sebanding dengan 1973.
“Sekarang, 45,5% populasi dunia, 3,6 miliar orang yang tinggal di 27 negara di mana kebebasan akademis sangat dibatasi,” kata laporan itu.
Penurunan yang signifikan terutama terlihat di India, Tiongkok dan Rusia. Ketiganya merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar pertama, kedua dan kesembilan. Menurut Kinzelbach kondisi di tiga negara itu menunjukkan otokratisasi.
Baca juga : BRICS Gelar Pertemuan Dadakan demi Gaza
“Kebebasan akademis telah menurun drastis di India sejak Perdana Menteri Narendra Modi mengambil alih kekuasaan pada 2014," katanya.
Kinzelbach mengutip pernyataan akademisi Inggris-India Nitasha Kaul, seorang profesor politik di Universitas Westminster di Inggris yang ditolak masuk ke India untuk menghadiri konferensi bulan lalu.
"Di Rusia dan Tiongkok, kebebasan akademis tidak pernah bagus, dan kini telah memburuk dari buruk menjadi lebih buruk,” kata Kinzelbach.
Baca juga : Tiongkok dan Pakistan Latihan Militer bersama di Laut Arab
Mungkin yang lebih mengejutkan, indeks tersebut menemukan bahwa kebebasan akademik juga telah menurun di Amerika Serikat (AS) sejak 2019, yang oleh Kinzelbach disebut sebagai kejutan bagi banyak akademisi.
Dia menekankan bahwa masyarakat dan sistem politik di AS sangat terpolarisasi. "Kampus-kampus universitas telah menjadi arena di mana polarisasi ini terjadi,” katanya.
Ia menyerukan perdebatan yang tenang dan berdasarkan bukti di kampus termasuk mengenai isu-isu yang sangat memecah belah. Menurut indeks tersebut, sebagian besar negara di Eropa mempunyai kebebasan akademik yang sangat tinggi, dengan Hongaria yang mempunyai tingkat kebebasan akademik terendah, diikuti oleh Polandia.
Namun Kinzelbach mengatakan skor Polandia kemungkinan akan membaik di bawah pemerintahan baru Perdana Menteri Donald Tusk. (AFP/Cah/Z-7)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
Seorang komandan dari kelompok tentara bayaran Rusia, yang kini dikenal sebagai Africa Corps, tewas di Mali setelah serangan pemberontak selama badai pasir.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat tentang potensi krisis rudal jika AS melanjutkan rencananya untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman mulai 2026.
Seorang pria berusia 40 tahun, yang telah tinggal di Prancis selama 14 tahun, ditangkap dalam sebuah penggerebekan di apartemennya di pusat kota Paris.
Aplikasi pesan Telegram telah menonaktifkan monetisasi iklan untuk pemilik channel Rusia.
Otoritas Moskow menawarkan bonus pendaftaran sebesar 1,9 juta rubel (sekitar US$22,000) untuk penduduk kota yang bergabung dengan militer Rusia.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, sangat mengharapkan posisi perempuan bisa jauh lebih besar di dunia politik.
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan duka cita atas wafatnya Wakil Presiden (Wapres) ke-9 RI Hamzah Haz. Hamzah dinilai sebagai tokoh yang teduh dan merangkul.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dapat berperan menjadi gerbang pencegahan korupsi, khususnya di bidang politik.
Pimpinan MPR temui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bahas tingginya biaya politik
JD Vance, yang dikenal melalui memoarnya yang laris "Hillbilly Elegy," telah memasuki dunia politik Amerika dengan sorotan yang mencengangkan sekaligus kontroversial.
Ilham Habibie mengaku politiknya mirip dengan didikan ayahnya BJ Habibie.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved