Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Israel Kepung dan Bombardir Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza

Ferdian Ananda Majni
18/3/2024 19:54
Israel Kepung dan Bombardir Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza
Warga Palestina mengangkut jenazah seorang kerabat yang tewas dalam pemboman Israel di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza(AFP)

Tentara Israel melancarkan operasi pada Senin (18/3) di sekitar rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa. "Tentara Israel saat ini sedang melakukan operasi tepat di area rumah sakit Shifa,” kata sebuah pernyataan dari militer.

Operasi ini didasarkan pada informasi intelijen yang mengindikasikan penggunaan rumah sakit oleh militan Hamas. Saksi mata di Kota Gaza mengatakan kepada AFP bahwa mereka melihat tank mengepung lokasi rumah sakit.

Padahal tentara Israel juga pernah melakukan operasi serupa pada November  lalu di Al-Shifa yang memicu kecaman internasional.

Baca juga : Benjamin Netanyahu Menolak Kritik Joe Biden terhadap Kebijakan Perang Israel di Gaza

Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat perang mencari perlindungan di kompleks tersebut, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

Israel telah berulang kali menuduh Hamas menjalankan operasi militer dari rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya, klaim yang dibantah oleh kelompok militan tersebut.

Kantor media pemerintah Hamas di Gaza mengecam operasi tersebut. Mereka menyebut bahwa penyerbuan kompleks medis Al-Shifa dengan tank, drone, dan senjata, serta penembakan di dalamnya, adalah kejahatan perang.

Baca juga : 6.125 Luka dan 2.005 Tentara Israel Cacat Permanen

Tentara Israel telah melakukan beberapa operasi terhadap fasilitas medis di sekitar Jalur Gaza sejak dimulainya perang. Perang dimulai ketika Hamas melancarkan serangan  pada 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan resmi AFP.

Militan Palestina menyandera sekitar 250 sandera Israel dan asing dalam serangan 7 Oktober, namun puluhan orang dibebaskan dalam gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.

Israel yakin sekitar 130 orang masih berada di Gaza termasuk 33, yakni 8 tentara dan 25 warga sipil yang diperkirakan tewas.

Baca juga : Keinginan Israel Hancurkan Hamas Berisiko Perang Satu Dekade

Israel berjanji untuk menghancurkan Hamas, dengan melakukan pemboman tanpa henti dan serangan darat yang menurut kementerian kesehatan di wilayah Palestina telah menewaskan sedikitnya 31.645 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Menurut militer Israel, pasukannya diinstruksikan tentang pentingnya beroperasi dengan hati-hati, serta tindakan yang harus diambil untuk menghindari bahaya terhadap pasien, warga sipil, staf medis, dan peralatan medis.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa penutur bahasa Arab telah dikerahkan untuk memfasilitasi dialog dengan pasien yang masih dirawat di rumah sakit. "Tidak ada kewajiban bagi pasien dan staf medis untuk mengungsi,” ujarnya. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya