Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya bakal mendeklarasikan Israel sebagai penjahat perang kepada dunia. Ini tak lepas dari tindakan Israel yang terus menggempur wilayah Jalur Gaza hingga menewaskan ribuan rakyat Palestina, termasuk anak-anak.
"Israel, kami juga akan menyatakan Anda sebagai penjahat perang kepada dunia, kami sedang mempersiapkannya, dan kami akan memperkenalkan Israel kepada dunia sebagai penjahat perang," kata Erdogan saat menghadiri agenda solidaritas untuk Palestina bertajuk Pertemuan Besar Palestina, di Istanbul, Sabtu (28/10).
Erdogan menekankan bahwa dunia Barat mengerahkan para politisi dan media untuk melegitimasi pembantaian terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza. Ia menambahkan bahwa Israel melakukan kejahatan perang dan penjajahan.
Baca juga: Menteri Spanyol Ini Tegaskan tidak Mau Terlibat dengan Genosida di Jalur Gaza
Erdogan juga menyindir pihak-pihak yang meneteskan air mata ketika warga sipil terbunuh dalam perang Ukraina-Rusia, tapi hanya diam saat menyaksikan ribuan anak-anak tak berdosa di Gaza tewas.
"Saya bertanya kepada Barat, apakah Anda ingin menciptakan suasana Perang Salib yang lain?. Pelaku utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah Barat. Tentu saja, setiap negara memiliki hak untuk membela diri, tetapi di manakah keadilan? Tidak ada pembelaan selain pembantaian terbuka dan kejam yang terjadi di Gaza," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Erdogan mengaku salut dengan tekad rakyat Gaza untuk tidak meninggalkan rumah dan kota mereka dalam menghadapi bombardir penjajah.
Baca juga: Ribuan Warga Palestina di Israel Lenyap
Konflik Israel-Palestina tak terelakkan usai kelompok Hamas melakukan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 229 orang.
Sebagai balasan, Israel membombardir wilayah Gaza dalam dua pekan terakhir. Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan hampir delapan ribu orang dan 18.500 luka-luka, sebagian besar adalah warga sipil dan banyak di antaranya adalah anak-anak.
Dalam kesempatan itu, Erdogan juga menyoroti Majelis Umum PBB memberikan suara yang mendukung resolusi dan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Menurut Erdogan ini merupakan bukti bahwa Israel ditakdirkan untuk ditinggalkan sendirian.
Majelis Umum PBB pada hari Jumat menyetujui sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang berkelanjutan di Gaza. Keputusan diambil dengan mengantongi 120 suara mendukung dari anggota.
Sementara itu, 45 suara abstain, dan 14 suara menolak, termasuk Israel dan Amerika Serikat yang mengkritik resolusi itu tak menyinggung serangan Hamas Pada 7 Oktober.
(Anadolu/Z-9)
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Erdogan berada di Spanyol dalam kunjungan resminya untuk menghadiri pertemuan puncak ke-8 antara pemerintah kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta negara-negara sekutu Israel menghentikan pasokan senjata
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Turki mengkonfirmasi akan mengirimkan helikopter penyelamat dengan penglihatan malam, 6 kendaraan, dan 32 personel penyelamat pendaki gunung ke Iran.
Erdogan menekankan bahwa Israel tidak boleh membuat fokus dunia teralihkan karena konflik dengan Iran.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved