Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menolak ide mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza dan mengatakan mereka harus bisa berada di wilayah mereka saat Israel berperang dengan Hamas.
Blinken tengah melakukan tur ke kawasan Timur Tengah setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.400 orang. Serangan itu memicu balasan dari Israel yang telah menewaskan 2.660 orang di Jalur Gaza.
Israel, kini, meminta lebih dari 1 juta warga Palestina untuk meninggalkan Jalur Gaza saat 'Negeri Zionis' itu bersiap melancarkan serangan darat ke kawasan itu.
Baca juga: Bantuan untuk Palestina Tertahan di Perbatasan Mesir-Gaza
"Saya telah mendengar langsung dari Presiden Otoritas Palestina (Mahmud) Abbas dan dari semua pemimpin negara yang saya temui di kawasan bahwa ide itu tidak masuk akal sehingga kita tidak mendukungnya," ungkap Blinken dalam wawancara di Kairo dengan jaringan televisi Arab Saudi, Al-Arabiya.
"Menurut kami, warga Palestina harus bisa bertahan di Gaza, rumah mereka. Namun, kami juga ingin memastikan mereka terhindar dari ancaman dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan," lanjutnya.
Mantan wakil Menteri Luar Negeri Israel Daniel Ayalon meminta Mesir untuk membangun tenda-tenda pengungsian untuk warga Palestina dengan menyebut gurun Sinai memiliki wilayah yang luas.
Baca juga: Iran Peringatkan Amerika, Invasi Israel ke Gaza Panaskan Timur Tengah
Mesir menolak ide itu dan Blinken dalam lawatannya memlih fokus mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Abbas, rival Hamas yang bermarkas di Tepi Barat, memperingatkan Blinken bahwa mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza akan berakhir dengan Nakba kedua, pengusiran 760 ribu warga Palestina dari wilayah yang kini diduduki Israel pada 1948. (AFP/Z-1)
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Menlu AS, Antony Blinken, bertemu Presiden Terpilih Indonesia, Prabowo Subianto diskusi ini berfokus pada pentingnya Hamas menerima proposal gencatan senjata yang disetujui DK- PBB.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan beberapa amandemen yang diusulkan oleh Hamas terhadap proposal gencatan senjata AS di Gaza tidak dapat dilaksanakan.
Israel menyatakan akan melanjutkan operasi militernya di Gaza dan tidak akan terlibat dalam negosiasi yang dianggap tidak bermakna dengan Hamas.
Menlu AS, Antony Blinken, berkunjung ke Mesir sebagai bagian dari turnya ke Timur Tengah. Kunjungannya bertujuan mendorong gencatan senjata terbaru yang diusulkan AS
Menlu AS, Antony Blinken akan bekerja sama dengan parlemen untuk mengenakan sanksi ke ICC setelah jaksa penuntut meminta surat perintah penangkapan bagi Israel.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved