Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDIA menawarkan US$455,2 miliar atau Rp6,7 triliun sebagai insentif bagi perusahaan yang menyiapkan proyek penyimpanan baterai dengan total 4.000 megawatt jam (MWh), di bawah skema yang diumumkan pemerintah awal tahun ini, kata dua sumber pemerintah pada Selasa (6/6).
Skema ini dimaksudkan untuk meningkatkan proyek penyimpanan baterai bagi rencana ambisius India untuk memperluas kapasitas energi terbarukan menjadi 500 gigawatt (GW) pada tahun 2030 dan memangkas biaya penyimpanan energi baterai dari 5,5 sampai 6,5 rupee per unit saat ini.
Penyimpanan baterai, yang digunakan sebagai cadangan daya terbarukan untuk menstabilkan jaringan, adalah teknologi yang sedang berkembang dengan hanya sedikit proyek berskala besar di dunia. Skema tersebut bertujuan untuk mengembangkan sistem penyimpanan energi baterai skala besar untuk menurunkan biaya melalui penawaran yang kompetitif.
Baca juga : Nasib para Ibu Muda di India, Antara Harapan dan Kecemasan
Pemerintah India akan menyediakan insentif untuk menutupi risiko dari pengembangan proyek infrastruktur penting ini dalam bentuk hibah selama tiga tahun, kata sumber yang sama.
Pemerintah juga mengharapkan investasi swasta senilai 56 miliar rupee atau Rp10 triliun melalui skema tersebut.
Baca juga : Wow! India Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak Sedunia
Pencairan kontrak akan dilakukan dalam lima tahap hingga 2030 atau 2031. Kontrak akan diberikan melalui proses yang kompetitif, dan perusahaan dengan penawaran terendah lah yang akan dipilih, ujar sumber yang sama.
Kementerian energi India masih belum memberikan komentar akan hal ini karena proposal dari skema ini belum dipublikasikan dan masih menunggu persetujuan kabinet.
Sejumlah konglomerat India termasuk Reliance Industries, Adani Power, dan JSW Energy berencana mendirikan pabrik baterai skala besar.
Proposal yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman dalam pidato anggarannya pada 1 Februari, selanjutnya akan didiskusikan oleh kabinet negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Belum ada batas waktu untuk persetujuan tersebut.
India memiliki kapasitas penyimpanan baterai 37 MWh saat ini. Menurut perkiraan dari badan perencanaan sektor ketenagalistrikan, negara membutuhkan 236 gigawatt jam (GWh) penyimpanan energi baterai selain proyek penyimpanan pompa 27 GW pada 2031-2032. (Reuters/Ant/Z-4)
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
Jika kamu mencari ponsel dengan harga terjangkau namun memiliki performa yang mumpuni, berikut rekomendasinya.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
All-new Kona Electric hadir menggunakan baterai yang diproduksi di Indonesia oleh PT HLI Green Power yang diresmikan 3 Juli lalu.
Industri baterai akan diarahkan menuju transisi energi bersih
Tidak adanya standar dan keamanan ini cukup berbahaya bagi pengembangan baterai jadi tantangan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Ekosistem kendaraan listrik di Indonesia belum sepenuhnya lengkap
Dalam memasifkan kendaraan listrik di Indonesia memang membutuhkan kerjasama semua pihak. Tidak hanya pemerintah dan BUMN saja, tetapi juga pihak swasta.
Volvo Cars telah memulai pembangunan tahap keempat kantor pusat Asia-Pasifik mereka di Shanghai, Tiongkok, yang ditandai dengan upacara peletakan batu pertama pada Rabu (21/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved