Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA malam pemilihan di Turki, kedua belah pihak saling mengklaim unggul dalam perhitungan suara. Mereka bahkan terlibat pertengkaran mengenai presentasi angka suara.
Pihak oposisi mengeluhkan data yang diterbitkan lembaga berita negara Anadolu. Mereka klaim Anadolu memperlambat penghitungan suara untuk membuat kandidat mereka, Kemal Kilicdaroglu, tertinggal dibandingkan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Data dari Anadolu sebelum pukul 11 malam (20:00 GMT) menunjukkan Erdogan, yang mencari masa jabatan lima tahun lagi setelah 20 tahun berkuasa, memperoleh 50,13% suara. Jumlah suara itu cukup untuk memenangkan perlombaan presiden dalam putaran pertama dan menghindari putaran kedua. Kilicdaroglu, kandidat dari aliansi beranggotakan enam partai yang dipimpin oleh Partai Rakyat Republik (CHP), memperoleh 44,09% suara.
Baca juga: Presiden Turki Apresiasi Pemilu Berjalan Damai dan Tenang
Namun, angka dari lembaga berita Anka menunjukkan keunggulan Erdogan lebih sempit, dengan persentase 48,87 untuk presiden dan 45,38% untuk Kilicdaroglu dalam suara nasional.
Kemudian, Anadolu memperbarui data mereka dengan melaporkan persentase suara Erdogan menjadi 49,94%.
Baca juga: Perjuangan Erdogan untuk Tetap Berkuasa setelah 20 Tahun
Mereka menyebut Kilicdaroglu memperoleh 44,4% suara, dengan jarak antara kedua kandidat teratas semakin mengecil. Dengan Erdogan turun di bawah ambang batas 50% yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan secara langsung, peluang adanya putaran kedua dalam dua minggu mendatang semakin besar.
Sebelumnya, dua tokoh senior dari CHP - Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, dan Wali Kota Ankara, Mansur Yavas - secara keras mengkritik peran Anadolu dalam pemilihan.
"Kami sedang mengalami kasus Anadolu Agency yang lain," kata Imamoglu. "Reputasi agensi ini nol. Mereka tidak bisa dipercaya. Data dari Anadolu tidak berlaku."
Yavas menambahkan, "Mereka menyesatkan bangsa kita dengan memanipulasi kotak suara yang bekerja untuk mereka," katanya. "Mereka tidak merasa malu sama sekali. Mereka tidak memiliki kredibilitas... Berdasarkan data yang kami miliki, Presiden kami, Kemal Kilicdaroglu, berada di posisi terdepan."
Omer Celik, juru bicara Partai AK Erdogan, menuduh para wali kota mencoba menggulingkan hasil pemilihan.
"Mereka membuat pernyataan yang sangat serius," katanya. "Mereka menyerang Anadolu Agency dan mengumumkan hasil pemilihan. Ini adalah pendekatan yang otoriter. Ini adalah upaya pembunuhan kehendak nasional." (Aljazeera/Z-3)
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Erdogan berada di Spanyol dalam kunjungan resminya untuk menghadiri pertemuan puncak ke-8 antara pemerintah kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta negara-negara sekutu Israel menghentikan pasokan senjata
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Turki mengkonfirmasi akan mengirimkan helikopter penyelamat dengan penglihatan malam, 6 kendaraan, dan 32 personel penyelamat pendaki gunung ke Iran.
Erdogan menekankan bahwa Israel tidak boleh membuat fokus dunia teralihkan karena konflik dengan Iran.
KEMENANGAN Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan dapat memperkuat peran Turki di kancah dunia. Meski demikian kepemimpinannya tidak akan banyak perubahan bagi rakyatnya.
Erdogan berjanji akan memperbaiki perekonomian Turki yang dilanda tingkat inflasi yang setingkat dengan perolehan suaranya itu.
Erdogan memenangkan pemilihan dengan 52,14% suara, sementara Kemal Kilicdaroglu mendapatkan 47,86%.
Presiden AS Joe Biden mengucapkan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kemenangannya dalam pemilihan putaran kedua.
Recep Tayyip Erdogan kembali memimpin Turki setelah menang dalam pemilihan umum, mengalahkan Kemal Kilicdaroglu dengan selisih 4%.
Minggu (28/5) sebanyak 64 juta warga Turki akan menentukan siapa pemimpin mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved