Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TERNYATA tidak hanya Jepang yang mengalami krisis populasi anak usia sekolah. Kondisi yang sama juga melanda Italia, karena penurunan angka kelahiran.
Biro statistik nasional Italia atau ISTAT mengungkapkan data kelahiran turun ke level terendah dalam sejarah di bawah 400 ribu pada 2022. Ini menjadi penurunan ke-14 berturut, dengan populasi keseluruhan menurun 179 ribu menjadi 58,85 juta orang.
Populasi yang menyusut dan menua merupakan kekhawatiran utama bagi negara terbesar ketiga di zona euro. Dampaknya dapat menyebabkan penurunan produktivitas ekonomi dan biaya kesejahteraan yang lebih tinggi di negara. Di mana tagihan pensiun tertinggi di benua biru itu.
Baca juga: Sia Menikah dengan Dan Bernad di Italia
Perdana Menteri Giorgia Meloni telah menjadikan masalah ini sebagai prioritas sejak mengambil alih kekuasaan tahun lalu. Dia berjanji untuk memberikan dukungan kepada keluarga untuk meningkatkan angka kelahiran.
Menteri Pendidikan Giuseppe Valditara mengatakan jumlah murid akan turun menjadi enam juta pada tahun akademik 2033 dan 2034 dari 7,4 juta pada 2021, dengan 110 ribu hingga 120 ribu, lebih sedikit siswa yang memasuki ruang kelas setiap tahun.
Baca juga: Italia Perintahkan Warganya Segera Tinggalkan Ukraina
"Fokus pada hak reproduksi daripada jumlah populasi. Skenarionya mengkhawatirkan," kata Valditara dalam pesan video ke konferensi tentang krisis tersebut.
Paus Fransiskus juga telah memperingatkan Italia menghadapi ancaman demografi. Krisis jumlah siswa juga dapat menyebabkan penurunan guru menjadi 558 ribu pada 2033 dan 2034 dari lebih dari 684 ribu saat ini, tambah Valditara.
Untuk membantu keluarga, pemerintah pekan lalu mengesahkan paket tenaga kerja yang mencakup pembebasan pajak tahun ini atas tunjangan bagi karyawan yang memiliki anak, hingga maksimum 3.000 euro atau sekitar Rp43 juta.
Valditara memperingatkan penurunan itu juga akibat para pekerja profesional meninggalkan negara itu untuk mencari pekerjaan yang lebih baik di luar negeri. "Jika tren demografis tetap seperti sekarang ini, dalam 30 tahun akan ada lima juta lebih sedikit (Italia) dan kita akan kehilangan dua juta anak muda," katanya. (CNA/Z-3)
Setiap tahun, berbagai organisasi dan platform pariwisata menyusun daftar kota-kota paling ramah di dunia.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya dalam setahun terakhir.
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat sebanyak 7.243 orang masuk Jakarta sebagai pendatang baru pascalebaran 2024.
Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, di masa aging population, Indonesia akan didominasi oleh penduduk perempuan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta tahun ini hanya 15-20 ribu jiwa.
Rasio ketergantungan penduduk usia produktif terhadap non produktif di NTT masih tinggi yakni sebesar 55,66%. Hal itu membuat NTT gagal menikmati bonus demografi.
Jumlah siswa baru yang terus menurun dikarenakan angka kelahiran juga rendah.
Tingkat kesuburan Shanghai jauh di bawah Korea Selatan, negara yang dikenal memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, berencana membentuk Kementerian Perencanaan Lawan Laju Kelahiran Rendah dalam upaya menghadapi "keadaan darurat nasional".
Pemerintah Jepang menyebutkan jumlah rumah terbengkalai atau tidak berpenghuni di negara tersebut mencapai 3,85 juta unit. Angka itu naik 80% dibandingkan 2003.
Ketatnya kompetisi kerja dan mahalnya biaya pendidikan diduga menjadi salah satu penyebab menurunnya angka kelahiran di Korsel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved