Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
AMERIKA Serikat (AS) menentang otorisasi Israel atas perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Tindakan Israel hanya memperburuk situasi dan mencegah munculnya perdamaian dengan Palestina.
"Kami sangat menentang tindakan sepihak seperti itu yang memperburuk ketegangan dan merusak prospek solusi dua negara yang dinegosiasikan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Ia mengulangi seruan kepada semua pihak untuk menghindari tindakan yang dapat semakin meningkatkan ketegangan antara Israel dan Palestina.
Pada Minggu (12/2), pemerintah Israel melegalkan sembilan pos terdepan permukiman dan membangun rumah baru di dalam area tersebut. Hal ini terjadi usai kekerasan selama berbulan-bulan membara di Tepi Barat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Blinken telah membuat penentangannya terhadap legalisasi pos-pos pemukim jelas selama kunjungan ke Israel dan Tepi Barat yang berakhir pada 31 Januari.
Namun, Price tidak mengungkapkan langkah lanjutan AS usai tindakan terbaru dari Israel tersebut. "Israel tentu saja akan membuat keputusan kedaulatannya sendiri. Kami telah membuat pendapat kami, pendapat kami yang sangat kuat tentang hal ini dengan sangat jelas," seru Price.
Pejabat AS, kata Price, melakukan diskusi intensif dengan Israel, Palestina, dan negara-negara lain di kawasan itu. Selain itu, upaya AS untuk mengurangi ketegangan akan terus berlanjut.
Seorang pejabat senior Israel, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan Israel tidak terkejut dengan tanggapan AS. Pasalnya, kedua belah pihak tidak sepakat mengenai masalah ini selama beberapa dekade. "Ketidaksepakatan ini tidak merugikan dan tidak akan merugikan aliansi yang kuat antara Israel dan Amerika Serikat," pungkas pejabat itu. (AFP/OL-14)
KOALISI perjuangan nasional dan Islam Palestina mendeklarasikan Rabu (31/7) sebagai hari mogok nasional dan menyerukan demonstrasi kemarahan atas terbunuhnya Ismail Haniyeh.
PERWAKILAN faksi-faksi Palestina sepakat menyatukan posisi Palestina dalam kerangka Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk menghadapi perang genosida dan agresi Israel.
Aktivis Palestina di Tepi Barat mengatakan mereka tidak bisa merayakan keputusan ICJ ketika situasi di wilayah pendudukan lebih buruk dari sebelumnya.
PLO kecam pembantaian Israel dan eskalasi di Tepi Barat
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa kebijakan Israel di Tepi Barat yang diduduki menghancurkan prospek solusi dua negara dengan Palestina.
Ehud Olmert, mantan PM Israel, memperingatkan Benjamin Netanyahu tentang kemungkinan dikeluarkannya surat perintah penangkapan atas kejahatan yang dilakukan di Tepi Barat
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved