Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBANYAK 100 ribu perawat dari 76 rumah sakit (RS) pemerintah Inggris melangsungkan aksi mogok massal, Kamis (15/12). Aksi yang menjadi kali pertama dalam sejarah Inggris ini untuk menuntut kenaikan gaji.
Akibatnya banyak ribuan agenda operasi dan pelayanan medis lainnya batal. Inggris juga tengah menghadapi aksi serupa dari asosiasi industri seperti perhubungan, pos dan layananan lainnya.
Gelombang protes ini berasal dari kesamaan tuntutan setelah angka inflasi sulit dikendalikan pemerintah Inggris. Kini inflasi mencapai lebih dari 10%, sementara kenaikan gaji hanya berada dalam kisaran 4%.
Namun dari semua pemogokan, aksi dari para perawat akan sangat mencuri perhatian masyarakat Inggris.
"Sangat disesalkan beberapa anggota serikat melakukan aksi mogok," kata Menteri Kesehatan Inggris Steve Barclay.
Baca juga: Rakyat Mesir Tuntut Inggris Kembalikan Prasasti
Pihaknya mengaku telah mengantisipasi aksi ini. Dia memastikan layanan kesehatan tetap berjalan meskipun tidak maksimal. Barclay meminta seluruh pasien tidak mengkhawatirkan pemogokan ini. Bagi masyarakat yang sudah membuat janji dengan pihak RS juga harus memenuhinya terkecuali dibatalkan sepihak.
Aksi ini belum pernah terjadi selama 106 tahun sejarah Inggris. Royal College of Nursing (RCN) mengatakan tenaga medis tidak punya pilihan dalam kasus ini karena terhimpit kebutuhan hidup.
Mereka menuntut pemerintah Inggris menaikan gaji 19%, dengan alasan telah mengalami pemotongan gaji selama satu dekade. Pemerintah di Skotlandia menghindari pemogokan perawatan dengan mengadakan pembicaraan tentang gaji.
Wales dan Irlandia Utara juga melancarkan antisipasi serupa untuk menghindari aksi di wilayah mereka. Pemerintah Inggris mengatakan tidak mampu membayar lebih dari 4-5 kenaikan gaji.(AFP/OL-5)
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Ribuan orang turun ke jalan menolak klaim kemenangan Presiden Nicolás Maduro, yang dianggap curang oleh oposisi.
Di Venezuela, pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa di Caracas yang memprotes hasil pemilihan yang diperdebatkan.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
Demonstran pro-Palestina melakukan protes terhadap kunjungan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan membakar bendera AS dan memasang bendera Palestina di tiang bendera.
Sebanyak 29 rute mikrotrans Jak Lingko tidak beroperasi imbas aksi unjuk rasa dilakukan operator Jak Lingko yang berlangsung di depan gedung Balailota DKI Jakarta, Selasa (30/7).
Para profesor medis di tiga rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Korea mengumumkan rencana memulai mogok kerja sukarela yang tidak terbatas mulai 12 Juli.
Asosiasi Medis Korea mengancam mogok kerja tanpa batas mulai 27 Juni jika pemerintah tidak memenuhi tuntutan mereka terkait reformasi medis.
RIBUAN pasien di Korea Selatan (Korsel) masih terbengkalai dan tak mendapatkan layanan kesehatan akibat mogok kerja nasional yang dilakukan para dokter.
PEMERINTAH Korea Selatan mengeluarkan perintah kembali bekerja bagi para dokter pada Selasa (18/6).
Pasien mengungkapkan kekhawatiran atas pemogokan satu hari yang direncanakan dokter komunitas minggu depan, meskipun masih belum pasti berapa banyak dokter yang akan berpartisipasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved