Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Korea Selatan (Korsel), yang baru saja dilantik,Yoon Suk Yeol melakukan pertemuan dengan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di Istana Kepresidenan Korsel di Seoul, Rabu (11/5) pagi waktu setempat.
Megawati hadir di Istana Kepresidenan Korsel untuk mengikuti prosesi pelantikan Yoon Suk Seol sebagai presiden Korsel menggantikan Moon Jae In.
Megawati didampingi Dubes RI di Korsel Gandi Sulistyanto, Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri, dan Direktur Hubungan Luar Negeri DPP PDIP Hanjaya Setiawan.
Baca juga : Presiden Korsel Cemaskan Angka Kelahiran yang Makin Turun
Sejak sekitar pukul 9.45 waktu setempat, Megawati sampai di kompleks istana kepresidenan Korsel di Seoul. Megawati pun ditemui Presiden Yoon, yang kemudian menemaninya mengisi buku tamu.
Di buku tamu itu, Megawati menuliskan, "Semoga persahabatan antara Republik Indonesia dengan Republik Korea Selatan semakin erat selamanya. Salam hangat, Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 Republik Indonesia."
Megawati kemudian digandeng Presiden Yoon untuk berfoto di hadapan wartawan. Selanjutnya, keduanya pun berjalan bergandengan menuju ruang pertemuan. Megawati duduk di sisi kanan dan Presiden Yoon di sisi kiri.
Baca juga : Presiden Korsel Dikabarkan Mangkir dari Upacara Peringatan Tragedi Itaewon, Kenapa?
“Suatu kemuliaan bagi saya bisa bertemu dengan Ibu Megawati yang telah lama memberikan kontribusi dalam peningkatan perdamaian di Semenanjung Korea,” kata Presiden Yoon dalam keterangan resmi, Rabu (11/5).
Presiden Yoon mengatakan Megawati telah lama menjalin tali silaturahmi yang sangat erat dengan Korsel. Dirinya berharap agar Megawati senantiasa berkenan memberikan perhatian dan dukungan kepada Korsel.
Lebih lanjut, Presiden Yoon mengatakan Korsel dan Indonesia sama-sama telah melewati perjalanan sejarah yang berliku dan berhasil meraih demokrasi serta mencapai perkembangan ekonomi. Pengalaman kedua negara tersebut menjadi bagian penting dalam membangun kerja sama yang spesial antara kedua negara.
Baca juga : Presiden Korea Selatan Akan Melakukan Kunjungan Negara ke Inggris
“Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan ASEAN yang menjadi mitra khusus atau special partner bagi Korsel. Selama setengah abad ini, Indonesia dan Korsel melakukan loncatan besar di bidang kerjasama,” ujar Presiden Yoon.
Dan tahun ini, lanjutnya, Indonesia menjadi presidensi di G-20. Pada tahun depan, Indonesia memegang keketuaan KTT Asean.
“Terkait dengan dua hal tersebut, kami berharap Indonesia terus menerus dapat menunjukkan kepemimpinannya juga memberikan dukungan dan perhatian kepada Korea Selatan,” kata Presiden Yoon.
Baca juga : Korsel dan Indonesia Sepakat Membangun Industri Kendaraan Listrik
Menanggapi hal itu, Megawati lalu menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Presiden Yoon. Megawati pun menyampaikan salam dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Pada kesempatan yang sangat baik ini, saya pribadi dan keluarga, atas nama Presiden Joko Widodo, sekali lagi ingin menyampaikan selamat atas terpilihnya Anda menjadi presiden ke-20 Korea Selatan,” kata Megawati.
Ucapan Megawati itu langsung dibalas Presiden Yoon. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo.”
Baca juga : Banjir di Korea Selatan, 39 Orang Tewas dan 10 Ribu Mengungsi
Megawati lalu bercerita bahwa dirinya ke Korsel atas izin Presiden Jokowi.
“Beliau mengatakan secara pribadi untuk menyampaikan salam hormat saya dan tolong sampaikan undangan pada suatu saat nanti (Presiden Yoon) dapat berkunjung ke Indonesia,” kata Megawati.
Merespons hal itu, Presiden Yoon kembali menyampaikan ungkapan terima kasihnya untuk Jokowi.
“Saya sangat berterima kasih dan mohon sampaikan rasa terima kasih saya kepada Pak Presiden (Jokowi),” kata Presiden Yoon.
Usai pertemuan, Presiden Yoon mengantar Megawati hingga ke dalam mobil. Mereka tampak berbincang-bincang sampai akhirnya Megawati memasuki mobil. (OL-1)
Korsel telah mencoba berbagai insentif untuk membantu menarik keluarga agar memiliki anak selama satu dekade terakhir.
Presiden Yoon Suk Yeol menegaskan Korea Selatan tidak akan tinggal diam terhadap provokasi "keji" Korea Utara dan berjanji melindungi rakyat melalui kesiapan militer dan aliansi dengan AS.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, berencana membentuk Kementerian Perencanaan Lawan Laju Kelahiran Rendah dalam upaya menghadapi "keadaan darurat nasional".
PRESIDEN Korea Selatan Yoon Suk Yeol menjanjikan reformasi. Pernyataan itu muncul usai Partai Kekuatan Rakyat (PPP) Han Dong-hoon, Perdana Menteri Han Duck-soo dan sejumlah pembantu
Partai-partai oposisi Korea Selatan meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilihan parlemen, mengalahkan Presiden Yoon Suk Yeol dan partai konservatifnya.
Penyanyi dari grup musik Aespa, Karina, dikonfirmasi telah berpisah dengan aktor Korea, Lee Jae-wook. Kabarnya, perpisahan keduanya diduga karena komentar jaha
THARIQ Halilintar dan Aaliyah Massaid melangsungkan pernikahan di Hotel Raffles, Jakarta Selatan pada Jumat (26/7). Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Megawati mengingatkan kepada semua pihak agar dapat fokus mewujudkan kedaulatan pangan dan menjadi lumbung beras.
KPK menegaskan pihaknya tidak bekerja atas dasar titipan kasus dari pihak-pihak tertentu. Pengusutan perkara dipastikan didasari atas kecukupan bukti.
DALAM dunia politik, hubungan persahabatan sering kali menjadi kompleks dan dinamis. Beberapa tokoh politik menunjukkan meskipun ada perbedaan pandangan, persahabatan tetap terjaga.
KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tak setuju dengan dua revisi undang-undang (UU) yang tengah bergulir di DPR yakni RUU Polri dan RUU TNI
KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menginginkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) menjadi lembaga tertinggi negara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved