Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
OPOSISI Turki menggunakan isu inflasi meroket untuk menyerang elektabilitas Presiden Recep Tayyip Erdogan. Kemal Kilicdaroglu dari Partai Rakyat Republik (CHP) meyakini isu kemunduran ekonomi dapat membuat rakyat Turki enggan memilih kembali Erdogan di pemilu Juni 2023.
Mantan pegawai negeri berusia 73 tahun itu mengumumkan pada bulan Februari bahwa dia akan berhenti membayar tagihan listrik yang meningkat drastis. Kenaikan tarif tersebut dipicu inflasi dan penurunan nilai tukar lira.
Para ekonom menghubungkan masalah sosial Turki dengan pendekatan ekonomi yang tidak konvensional oleh Erdogan. Erdogan telah mengatur pemotongan suku bunga yang tajam untuk menekan inflasi.
Sebagai hasilnya, perkiraan inflasi tahunan Turki melonjak hingga lebih dari 60%. Beberapa dari kenaikan tersebut terkait dengan jatuhnya lira yang telah membuat impor energi jauh lebih mahal.
Kilicdaroglu mengatakan kepada wartawan dari apartemennya yang gelap, "yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin selama dua dekade pemerintahan Erdogan".
"Tindakan ini adalah perlawanan, bukan seruan untuk pembangkangan sipil," kata Kilicdaroglu.
Baca juga: Turki Pindahkan Sidang Kasus Pembunuhan Khashoggi ke Arab Saudi
Apartemennya tampak diterangi oleh satu-satunya lampu minyak tanah yang dia letakkan di atas meja di samping sofanya.
"Ini adalah perjuangan saya untuk menuntut hak Anda," lanjut Kilicdaroglu.
Erdogan dan partainya yang berideologi Islam menuduh Kilicdaroglu mencoba memicu protes jalanan dan kerusuhan sosial dengan menolak membayar tagihan listrik. Presiden berusia 68 tahun itu telah melihat tingkat kepercayaan rakyat menurun drastis akibat gejolak ekonomi.
Pengacara Erdogan mengajukan pengaduan ke pengadilan Ankara pada hari Rabu menuntut Kilicdaroglu satu juta lira ($70.000) sebagai kompensasi atas kerugian immaterial. Tapi Kilicdaroglu tidak terpengaruh dan terus melancarkan serangan terhadap Erdogan dengan isu inflasi.
"Empat juta keluarga telah terputus aliran listriknya, dan kami ingin berdiri dalam solidaritas dengan mereka," kata istri Kilicdaroglu Selvi.(France24/OL-5)
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Erdogan berada di Spanyol dalam kunjungan resminya untuk menghadiri pertemuan puncak ke-8 antara pemerintah kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta negara-negara sekutu Israel menghentikan pasokan senjata
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Turki mengkonfirmasi akan mengirimkan helikopter penyelamat dengan penglihatan malam, 6 kendaraan, dan 32 personel penyelamat pendaki gunung ke Iran.
Erdogan menekankan bahwa Israel tidak boleh membuat fokus dunia teralihkan karena konflik dengan Iran.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Produsen (IHP) umum sembilan sektor pada triwulan kedua 2024 naik 0,64% dari triwulan pertama. Secara tahunan, posisi saat ini juga naik 0,01%.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
Program pengembangan itu dilakukan di Kampung Sinar Jaya, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
Berdasarkan data yang dipaparkan, hingga bulan juni total inflansi Kabupaten OKU Timur berada posisi 2,14%.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
RENCANA pemerintah memperluas penerimaan cukai ke tiket konser, deterjen, hingga makanan cepat saji dinilai bisa memperburuk kondisi ekonomi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved