Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KESEPAKATAN untuk memulihkan pakta yang membatasi program nuklir Iran tidak akan segera terjadi. Meski begtu, Washington siap mengambil keputusan yang sulit untuk mewujudkannya. Hal itu disampaikan Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price, Senin (21/3).
Price mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak bisa membahas secara spesifik masalah terakhir yang tersisa dalam negosiasi selama 11 bulan untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang bertujuan mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir.
"Kami tidak dalam praktik negosiasi di depan umum," kata Price, di tengah laporan bahwa kesepakatan sudah dekat. "Kami siap membuat keputusan sulit untuk mengembalikan program nuklir Iran ke batas JCPOA-nya."
Baca juga: PM Israel Harap Rezim Iran Berubah dalam Tahun Baru Persia
Untuk AS, kata dia, masalah utama tetap Iran berkomitmen untuk membatasi kegiatan nuklir mereka yang dapat diverifikasi, sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi hukuman yang dijatuhkan kepada negara tersebut.
Menurut sumber yang dekat dengan pembicaraan tersebut, Iran bersikeras pada jaminan ekonomi jika pemerintahan AS di masa depan mengubah pendiriannya dan membatalkan perjanjian itu, seperti yang dilakukan Presiden Donald Trump pada 2018; dan Washington menghapus penunjukan kelompok teror resminya terhadap Pengawal Revolusi Iran.
"Kami tidak akan menanggapi klaim spesifik tentang sanksi apa yang mungkin atau mungkin tidak kami cabut sebagai bagian dari kemungkinan untuk kembali mematuhi JCPOA," kata Price.
Dia mengatakan negosiator kunci AS, Rob Malley, belum kembali ke Wina untuk melanjutkan putaran negosiasi terbaru.
"Saya ingin memperjelas bahwa kesepakatan tidak akan segera terjadi dan juga tidak pasti," katanya. "Faktanya, kami sedang mempersiapkan skenario yang sama dengan dan tanpa pengembalian bersama ke implementasi penuh JCPOA." (AFP/OL-1)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
WAKIL Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), bertolak ke Doha, Qatar, pada Kamis (1/8) untuk menghadiri pemakaman tokoh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan memberikan hukuman berat dan membalas dendam terhadap Israel akibat pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Indonesia mengecam dibunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dengan serangan rudal yang ditembakkan drone di kediamannya di Teheran, Iran.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
Prabowo dalam pertemuannya dengan Putin juga menyampaikan minatnya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di universitas-universitas Rusia.
Inggris, AS, dan Korea Selatan telah memperingatkan peretas yang didukung Korea Utara, berusaha mencuri rahasia nuklir dan militer dari pemerintah dan perusahaan swasta di seluruh dunia.
Pada kanker tiroid, biasanya pasien sudah melalui operasi. Kedokteran nuklir berperan untuk menghilangkan sisa-sisa sel kanker.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (5/6), memperingatkan negara-negara Barat bahwa Rusia siap menggunakan segala cara untuk mempertahankan diri jika kedaulatannya terancam.
Iran mengecam keputusan dewan gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terkait resolusi baru yang diusulkan oleh tiga negara Eropa.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memimpin latihan yang mensimulasikan "kontra serangan nuklir," menandai uji coba terbaru oleh Pyongyang tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved