Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Denmark Jadi Negara Eropa Pertama Hapus Pembatasan Covid-19

Nur Aivanni
01/2/2022 11:41
Denmark Jadi Negara Eropa Pertama Hapus Pembatasan Covid-19
Warga berunjuk rasa menentang pembatasan sosial terkait Covid-19 di Copenhagen, Denmark, pada Rabu (8/1/2022).(Thibault Savary / AFP)

DENMARK pada Selasa (1/2) menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan covid-nya meskipun ada rekor jumlah kasus.

Setelah upaya pertama untuk mencabut semua pembatasan antara September dan November 2021, negara Skandinavia itu sekali lagi menyingkirkan masker wajah, kartu covid, dan jam buka terbatas untuk bar dan restoran.

"Saya sangat senang bahwa ini semua akan berakhir besok. Ini bagus untuk kehidupan di kota, untuk kehidupan malam, hanya untuk bisa keluar lebih lama," kata pelajar berusia 17 tahun Thea Skovgaard kepada AFP sehari sebelum pencabutan pembatasan tersebut.

Klub malam dibuka kembali pada Selasa (1/2), ketika batasan jumlah orang yang diizinkan pada pertemuan dalam ruangan juga berakhir.

Hanya beberapa batasan yang tetap berlaku di perbatasan negara, untuk pelancong yang tidak divaksinasi yang datang dari negara non-Schengen.

Pelonggaran itu dilakukan ketika Denmark mencatat sekitar 40.000-50.000 kasus baru covid-19 setiap hari, atau hampir 1% dari 5,8 juta penduduk negara itu.

"Kami memiliki cakupan yang sangat tinggi dari orang dewasa yang divaksinasi dengan tiga dosis," kata ahli epidemiologi Lone Simonsen dari University of Roskilde kepada AFP.

Lebih dari 60% orang Denmark telah menerima dosis ketiga - satu bulan lebih cepat dari jadwal otoritas kesehatan - dibandingkan dengan rata-rata UE yang hanya di bawah 45%.

Termasuk mereka yang baru saja terkena covid, otoritas kesehatan memperkirakan bahwa 80% populasi terlindungi dari bentuk penyakit yang parah.

"Dengan omikron tidak menjadi penyakit parah bagi yang divaksinasi, kami percaya itu masuk akal untuk mencabut pembatasan," kata Simonsen.

Ke depan, kata Simonsen, orang Denmark diminta untuk menjalankan tanggung jawab pribadi. "Tanpa kartu covid akan terjadi pergeseran tanggung jawab," ujarnya.

Denmark semakin sering menggunakan pengujian yang dilakukan di rumah untuk mendeteksi infeksi, tetapi itu sekarang sedang dihapus dan sebagai gantinya, siapa pun yang memiliki gejala disarankan untuk tinggal di rumah.

Otoritas Kesehatan Denmark saat ini merekomendasikan mereka yang dinyatakan positif untuk diisolasi selama empat hari, sementara kasus kontak tidak perlu lagi dikarantina.

Penggunaan masker wajah dan kartu covid juga direkomendasikan untuk kunjungan rumah sakit.

Pemerintah mengatakan pihaknya tidak berharap harus kembali ke penutupan baru lagi, tetapi tetap optimistis dengan hati-hati.

Ini adalah kedua kalinya Denmark mencoba kembali ke gaya hidup pra-pandemi.

Pada 10 September 2021, negara itu mencabut semua pembatasannya, sebelum memberlakukan kembali beberapa pembatasan di antaranya pada awal November.

Museum, bioskop dan teater serta tempat konser kemudian ditutup tepat sebelum Natal, dan dibuka kembali pada awal Januari. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya