Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TALIBAN Pakistan, pada Minggu (5/9), mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan empat penjaga paramiliter di Kota Quetta.
Serangan itu menargetkan penjaga Perbatasan Pakistan (FC) di lingkungan Mian Ghundi di kota itu - sekitar 140 kilometer (87 mil) dari perbatasan dengan Afghanistan - di mana pedagang Syiah Hazara menjual sayuran.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh SITE Intelligence Group, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengatakan pembom menargetkan elemen FC dengan jaket bermuatan bahan peledak dan sepeda motor bermuatan bahan peledak, di jalan Mastung di Quetta.
Seorang juru bicara Departemen Kontra-Terorisme Kepolisian mengonfirmasi serangan itu.
Wakil Inspektur Jenderal Polisi Azhar Akram mengatakan bahwa tiga orang tewas seketika dalam ledakan itu, dengan petugas lainnya meninggal kemudian karena luka-lukanya. Akram mengatakan kepada AFP bahwa 17 penjaga dan dua warga sipil terluka dalam ledakan itu, dengan tiga orang berada dalam kondisi kritis.
Sementara itu, TTP mengklaim bahwa lebih dari 30 personel FC tewas dan terluka dalam serangan itu.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengutuk serangan TTP terhadap pos pemeriksaan FC dalam sebuah cuitan dari kantornya. Dia juga menyampaikan belasungkawa dan perhatiannya untuk pemulihan bagi mereka yang terluka.
"PM memberikan penghormatan kepada pasukan keamanan dan pengorbanan mereka untuk menjaga keamanan negara dengan menggagalkan rencana teroris yang didukung asing," kata kantornya.
Quetta adalah rumah bagi sekitar 500.000 Hazara, yang sebagian besar tinggal di daerah kantong etnis di pinggir kota itu. (AFP/Nur/OL-09)
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
SEJUMLAH tokoh serta lembaga di Iran dan dunia internasional mengecam pembunuhan Kepala Biro Politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Kelompok Kerja PBB menyatakan mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, telah dipenjara secara sewenang-wenang dan melanggar hukum internasional.
PM Pakistan, Shehbaz Sharif, dan Ketua Duma Negara Federasi Rusia, Vyacheslav Volodin, dijadwalkan akan berpartisipasi dalam pemakaman Presiden Iran, Ebrahim Raisi.
Sebanyak 17 peziarah agama tewas dan 41 lainnya terluka dalam kecelakaan truk di Pakistan saat melakukan perjalanan menuju tempat ziarah di provinsi Balochistan.
Untuk pertama kalinya, di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.
Indonesia menyarankan bahwa isu perempuan di Afghanistan harus terus disertakan sebagai salah satu prioritas dalam engagement komunitas internasional dengan Taliban.
Menurut JK, Afghanistan sekarang jauh lebih tenang dan aman dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Melalui Dana Global Pendidikan Tidak Boleh Ditunda milik PBB, Somaya Faruqi, mahasiswa Afghanistan suarakan pentingnya pendidikan untuk perempuan setelah dilarang oleh Taliban.
Korban tewas akibat serangan bom bunuh diri oleh kelompok IS di Pakistan naik menjadi 63 orang. Sebanyak 123 orang lainnya juga dilaporkan masih dalam perawatan karena mengalami luka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved