Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NASA mengumumkan dua misi baru ke Venus yang akan diluncurkan pada akhir dekade dan bertujuan untuk mempelajari bagaimana tetangga terdekat Bumi itu menjadi “planet neraka”.
"Dua misi bersaudara ini sama-sama bertujuan untuk memahami bagaimana Venus menjadi dunia seperti neraka, yang mampu melelehkan timah di permukaannya," kata administrator NASA Bill Nelson, Rabu (2/6).
"Mereka akan menawarkan seluruh komunitas sains kesempatan untuk menyelidiki planet yang belum pernah kita kunjungi selama lebih dari 30 tahun itu," tambahnya.
Misi ini telah diberikan dana sekitar US$500 juta atau sekitar Rp7,1 triliun di bawah Program Penemuan NASA dan masing-masing diharapkan akan diluncurkan dalam jangka waktu 2028-2030.
Kedua misi ini diambil dari proses yang kompetitif dan ditinjau oleh rekan sejawat berdasarkan nilai ilmiah dan kelayakan rencana mereka.
Davinci+, singkatan dari Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble gas, Chemistry, and Imaging, akan mengumpulkan lebih banyak detail komposisi atmosfer terutama karbon dioksida Venus, untuk mempelajari bagaimana ia terbentuk dan berevolusi.
Misi tersebut juga berusaha untuk menentukan apakah Venus pernah memiliki lautan.
Baca juga: NASA Kritik Jatuhnya Puing Roket Long March 5B
Sebuah bola turunan akan terjun melalui atmosfer padat yang dicampur dengan awan asam sulfat. Ini akan secara tepat mengukur tingkat gas mulia dan unsur-unsur lain untuk mempelajari apa yang memunculkan efek rumah kaca tak terkendali yang kita lihat hari ini.
Davinci+ juga akan memancarkan kembali gambar resolusi tinggi pertama dari "tesserae" planet, fitur geologis yang kira-kira sebanding dengan benua Bumi yang keberadaannya menunjukkan Venus memiliki lempeng tektonik.
Hasilnya dapat membentuk kembali pemahaman para ilmuwan tentang pembentukan planet terestrial.
Misi lainnya bernama Veritas, yang merupakan akronim untuk Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy. Ini akan bertujuan untuk memetakan permukaan Venus dari orbit dan mempelajari sejarah geologi planet tersebut.
Menggunakan bentuk radar yang digunakan untuk membuat konstruksi tiga dimensi, itu akan memetakan ketinggian permukaan dan mengonfirmasi apakah gunung berapi dan gempa bumi masih terjadi di planet ini.
Ini juga akan menggunakan pemindaian inframerah untuk menentukan jenis batuan, yang sebagian besar tidak diketahui, dan apakah gunung berapi aktif melepaskan uap air ke atmosfer.
Sementara misi dipimpin NASA, Pusat Dirgantara Jerman akan menyediakan pemetaan inframerah, serta Badan Antariksa Italia dan Pusat Nasional d'Etudes Spatiales Prancis akan berkontribusi pada radar dan bagian lain dari misi.
"Mengherankan betapa sedikit yang kita ketahui tentang Venus, tetapi hasil gabungan dari misi ini akan memberi tahu kita tentang planet ini dari awan di langit melalui gunung berapi di permukaannya sampai ke intinya," kata Ilmuwan Program Penemuan NASA Tom Wagner.
"Ini akan menjadi seolah-olah kita telah menemukan kembali planet ini,” imbuhnya.
Pengorbit Venus terakhir NASA adalah Magellan, yang tiba pada tahun 1990, tetapi pesawat-pesawat lain telah terbang melewatinya sejak itu. (Straitstimes/OL-5)
Kekhawatiran mengenai jarak antara Matahari dan Bumi memang sering muncul dalam diskusi ilmiah dan populer.
Lima planet ini dapat terlihat secara langsung tanpa memerlukan alat bantu.
Hari Bumi adalah momen yang tepat untuk mengingat betapa pentingnya menjaga lingkungan dan alam semesta tempat kita tinggal.
Bulan Juli 2024 akan menawarkan sejumlah fenomena astrlonomi yang menarik bagi para pengamat langit. Kira- kira fenomena astronomi apa saya yang akan menghiasi langit?
Penemuan meteorit ALH84001 dari Mars menjadi terobosan dalam ilmu pengetahuan planet. Meteorit ini ditemukan di Antartika tahun 1984 dan memberikan bukti adanya air di Mars.
Satelit merupakan objek yang mengorbit planet dan terbagi menjadi dua jenis yaitu, satelit alami dan satelit buatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved