Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
OTORITAS India memerintahkan evakuasi hampir setengah juta warga untuk keluar dari jalur topan baru menuju India timur, hanya satu minggu setelah badai mematikan lain menghantam pantai barat.
Topan menghantam ketika India mengalami lonjakan infeksi virus korona yang telah menjerumuskan sistem perawatan kesehatan ke dalam krisis dan mendorong jumlah kematian covid-19 di negara itu di atas 300.000.
Para ahli mengatakan badai di lepas pantai India meningkat dalam frekuensi dan intensitas karena perubahan iklim menghangatkan perairan laut.
Departemen Meteorologi India mengatakan Topan Yaas telah terbentuk di Teluk Benggala dan diperkirakan akan mencapai Benggala Barat dan negara bagian Odisha pada Rabu (26/5). Negara tetangga Bangladesh juga telah disiagakan.
“Yaas bisa membawa hembusan hingga 185 km per jam sebagai "Badai Siklon Sangat Parah" pada saat pendaratan,” kata Departemen Meteorologi India.
“Gelombang badai setinggi empat meter kemungkinan besar akan menggenangi daerah pesisir dataran rendah,” tambahnya.
Baca juga : 15 Orang Diperkirakan Tewas akibat Letusan Gunung Nyiragongo Kongo
Evakuasi di distrik pesisir dan hutan bakau Sunderbans, sebuah situs warisan dunia UNESCO, dimulai pada Minggu, menurut menteri manajemen bencana Benggala Barat Javed Ahmed Khan.
"Kami harus mengevakuasi hampir setengah juta orang ke sekolah (dan) kantor pemerintah, yang telah diubah menjadi pusat topan untuk menyediakan perlindungan bagi orang-orang ini," kata Khan.
Tim militer dan bencana telah dikerahkan untuk membantu persiapan dan operasi penyelamatan potensial, ujar Perdana Menteri Narendra Modi.
Senin lalu, Topan Tauktae, badai tropis besar pertama di India musim ini, menghantam negara bagian barat Gujarat. Badai itu menghantam beberapa negara bagian dengan hujan lebat dan angin kencang.
Korban tewas dari Tauktae naik menjadi setidaknya 155 pada hari Senin setelah lebih banyak mayat ditemukan dari anjungan minyak di lepas pantai barat kota Mumbai dan beberapa kapal pendukung, menurut angkatan laut. Di Sri Lanka, biro cuaca memperingatkan para nelayan di negara pulau itu untuk tidak pergi ke Teluk Benggala. (Straitstimes/OL-2)
Penjaga Pantai Filipina mempersiapkan penempatan penghalang terapung dan selang penyedot untuk menangani tumpahan minyak dan mencegahnya mencapai ibu kota, Manila.
Topan Gaemi mencapai Tiongkok tenggara setelah melintasi Selat Taiwan, memicu peringatan tentang potensi banjir, genangan air, dan peningkatan aliran sungai.
Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat diterjang Topan Gaemi di Filipina. Lebih dari satu juta orang terdampak dan 1,3 juta hectare lahan pertanian hancur.
Di Filipina, topan gaemi memperburuk kondisi hujan, menyebabkan kapal tanker MT Terra Nova terbalik dan satu kapal kargo tenggelam di lepas pantai selatan Taiwan.
Topan Gaemi telah mendarat di pantai timur Taiwan dengan kecepatan angin mencapai 240 km/jam (150 mph), menjadikannya badai terkuat yang menghantam pulau itu dalam delapan tahun.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) secara resmi menyatakan Siklon Tropis Freddy sebagai siklon tropis terpanjang yang pernah tercatat dalam sejarah. Fenomena itu berlangsung selama 36 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved