Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
UTUSAN hak asasi manusia (HAM) PBB menyatakan bahwa tindakan keras junta militer Myanmar terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta, mengakibatkan hampir seperempat juta orang mengungsi.
Diketahui, militer telah meningkatkan kekuatan yang mematikan untuk menghentikan aksi protes. Sejak pemimpin sipil Aung San Suu Kyi digulirkan pada 1 Februari lalu, warga Myanmar ramai-ramai turun ke jalan untuk berunjuk rasa.
Baca juga: ASEAN akan Gelar KTT Bahas Myanmar
Setidaknya 738 orang dilaporkan tewas dan 3.300 mendekam di penjara sebagai tahanan politik. "Ngeri mengetahui bahwa serangan junta telah menyebabkan hampir seperempat juta orang Myanmar mengungsi," bunyi cuitan Tom Andrews, pelapor khusus PBB tentang situasi di Myanmar.
"Dunia harus segera bertindak untuk mengatasi bencana kemanusiaan ini," tambahnya.
Free Burma Rangers, sebuah kelompok bantuan Kristen, memperkirakan sedikitnya 24.000 orang mengungsi di negara bagian Karen. Mengingat, serangan darat militer dan serangan udara terus meningkat pada awal bulan ini.
Juru Bicara Karen National Union Padoh Mann Mann mengungkapkan lebih dari 2.000 warga Karen telah melintasi perbatasan Myanmar untuk menuju Thailand. Adapun ribuan orang lainnya mengungsi secara internal. "Mereka semua bersembunyi di hutan dekat desa mereka," pungkas Padoh.
Baca juga: Dukung Aksi Protes, Warga Myanmar Ramai-Ramai Jual Barang Bekas
Di tengah kekerasan yang meningkat, para pemimpin Asia Tenggara dan menteri luar negeri akan mengadakan pembicaraan tentang krisis Myanmar di Jakarta. Keterlibatan pemimpin kudeta Min Aung Hlaing dalam pertemuan itu telah membuat marah kalangan aktivis dan kelompok HAM.
"Min Aung Hlaing, yang menghadapi sanksi internasional atas perannya dalam kekejaman militer dan tindakan brutal terhadap demonstran, seharusnya tidak disambut dalam pertemuan antar pemerintah untuk mengatasi krisis di Myanmar," seru Brad Adams dari Human Rights Watch.(AFP/OL-11)
Seorang anak dicabuli ketika sedang mengungsi dari banjir Gorontalo
Olimpiade Paris 2024 akan diwarnai dengan berbagai kisah inspiratif, kontroversi, dan semangat persatuan di tengah situasi global yang kompleks.
Puluhan warga sipil Palestina tewas dan terluka pada Minggu (14/7) akibat serangan udara Israel yang menghantam sebuah sekolah di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.
Dua kapal yang mengangakut 44 imigran Bangladesh dan Rohingya terdampar di Pulau Rote, NTT, Senin (8/7).
Juru bicara PRCS, Nebal Farsakh, melaporkan pengungsian hampir dua juta orang di Jalur Gaza di tengah kondisi yang semakin memburuk.
Pernyataan itu muncul setelah dilaporkan bahwa dokter Jerman mengatur evakuasi 32 anak-anak yang terluka parah dari Gaza, namun pemerintah menundanya selama berbulan-bulan
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Ribuan orang turun ke jalan menolak klaim kemenangan Presiden Nicolás Maduro, yang dianggap curang oleh oposisi.
Di Venezuela, pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa di Caracas yang memprotes hasil pemilihan yang diperdebatkan.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
Demonstran pro-Palestina melakukan protes terhadap kunjungan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan membakar bendera AS dan memasang bendera Palestina di tiang bendera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved