Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKSI kekerasan yang dilakukan militer Myanmar menanggapi aksi demonstrasi yang berlangsung sejak bulan lalu akan memiliki konsekuensi bencana bagi generasi muda negara Asia Tenggara itu. Hal itu diungkapkan badan PBB UNICEF.
Pernyataan dari Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore itu diungkapkan setelah sedikitnya tujuh anak menjadi bagian dari lebih 100 orang yang dibunuh militer Myanmar pada Sabtu (27/3).
Myanmar mengalami peningkatan kebrutalan sejak militer menggulingkan dan menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, Februari lalu, dan warga memprotes untuk menuntut dikembalikannya demokrasi.
Baca juga: Masyarakat Global Serukan Tindakan Tegas pada Militer Myanmar
"Saya terkejut dengan pembunuhan tanpa diskriminasi, termasuk terhadap anak-anak, yang terjadi di Myanmar dan kegagalan pasukan keamanan untuk menahan diri dan memastikan keselamatan anak-anak," ujar Fore.
"Selain pengaruh langsung dari kekerasan, konsekuensi jangka panjang dari krisis ini terhadap anak-anak akan menjadi bencana," imbuhnya.
Fore mengatakan, saat ini, layanan bagi anak-anak di Myanmar telah terhenti. Hampir 1 juta anak kini tidak memiliki aksen pada vaksinasi dan hampir 5 juta tidak mendapatkan suplemen vitamin A.
Selain itu, hampir 12 juta kehilangan satu tahun masa belajar.
Padahal, saat ini, hampir 40 ribu anak-anak di Myanmar mengalami malnutrisi akut.
"Hilangnya aksen ke layanan penting ini dikombinasikan dengan kontraksi ekonomi akan membuat banyak orang mengalami kemiskinan sehingga anak-anak dan pemuda terancam," ungkap Fore.
Pada Sabtu (27/3), PBB menyebut militer Myanmar telah menewaskan 107 orang termasuk tujuh anak-anak. Secara keseluruhan sebanyak 35 anak kehilangan nyawa sejak kudeta di negara itu. (AFP/OL-1)
ORGANISASI Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menggambarkan pembunuhan tiga anak akibat serangan udara sebagai sesuatu yang mengerikan.
Penyaluran vaksin polio itu dilakukan melalui kerja sama antara Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID dengan United Nations Children's Fund (UNICEF).
Seorang pejabat UNICEF, James Elder, menyuarakan keprihatinan atas serangan terhadap anak-anak di Gaza yang sering diabaikan, meski Israel mengumumkan jeda taktis untuk distribusi bantuan.
Hari Anak Korban Perang Internasional didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan anak-anak yang menjadi korban agresi di seluruh dunia.
Israel telah membunuh lebih dari 13.000 anak di Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober 2023 silam. Di sisi lain, anak-anak yang masih hidup dihadapkan pada kondisi kekurangan gizi.
SEKERTARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (8/2) menegaskan bahwa Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mustahil dibubarkan.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih harus menganalisis terlebih dulu laporan dugaan penjualan senjata oleh pemerintah Indonesia ke Myanmar.
JUNTA Myanmar dituding membahayakan nyawa pemimpin sipil yang dipenjara, Aung San Suu Kyi. Hal ini diungkapkan partai politik Suu Kyi.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyampaikan pihaknya mendukung penuh inisiatif kepresidenan ASEAN dan 5 poin konsensus untuk menuntaskan krisis di Myanmar.
MALAYSIA telah menyerukan agar KTT ASEAN bisa memberikan tindakan tegas terhadap para jenderal Myanmar.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan ASEAN untuk membantu mengatasi krisis Myanmar.
KELOMPOK masyarakat sipil yang bekerja di Myanmar telah mengkritik Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths atas kunjungannya ke negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved