Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
AFRIKA Selatan tengah mempertimbangkan untuk menjual dosis vaksin covid-19 AstraZeneca dan memulai kampanye inokulasi dengan suntikan Johnson & Johnson sebagai gantinya.
Negara yang paling parah terkena pandemi di Afrika itu telah menangguhkan peluncuran vaksin yang seharusnya akan dimulai dengan vaksin Oxford-AstraZeneca minggu ini. Hal ini setelah sebuah penelitian menemukan vaksin tersebut gagal mencegah penyakit ringan dan sedang yang disebabkan oleh varian yang ditemukan di Afrika Selatan yang dijuluki 501Y.V2.
Penundaan vaksinasi telah membatalkan rencana ambisius untuk menyuntik sekitar 40 juta orang atau 67% dari populasi pada akhir tahun 2021.
“Mengingat hasil dari studi khasiat, (pemerintah) akan melanjutkan dengan vaksinasi tahap pertama yang direncanakan menggunakan vaksin Johnson & Johnson daripada vaksin AstraZeneca,” kata Menteri Kesehatan Zweli Mkhize pada jumpa pers, Rabu (10/2).
“Vaksin Johnson & Johnson telah terbukti efektif melawan varian 501Y.V2,” imbuhnya.
Dia tidak mengatakan kapan imunisasi akan dimulai. Pejabat juga tengah memutuskan nasib lebih dari satu juta vaksin Oxford-AstraZeneca yang telah diamankan dari Serum Institute of India (SII) dan akan kedaluwarsa pada akhir April, meskipun tanggal tersebut berpotensi disesuaikan.
Mkhize menunjuk pada beberapa opsi, termasuk menjual atau menukar dosis dengan negara-negara yang menangani jenis virus korona asli.
“Tergantung saran mereka, vaksin akan ditukar sebelum tanggal kedaluwarsa,” tuturnya seraya menambahkan sudah ada negara yang meminta untuk menjualnya kepada mereka.
“Ilmuwan kami akan melanjutkan pertimbangan lebih lanjut tentang penggunaan vaksin AstraZeneca di Afrika Selatan,” jelas Mkhize.
Baca juga: Afsel Tunda Kampanye Vaksinasi Covid-19 Gunakan AstraZeneca
Afrika Selatan terlambat mengikuti perebutan vaksin global dan baru menerima satu juta suntikan AstraZeneca pertamanya pada 1 Februari. Sebanyak 500.000 dosis tambahan telah dibeli dari SII dan akan dikirimkan bulan ini.
Mkhize mengatakan, Komite Penasihat Kementerian pemerintah harus dapat memberikan pandangan tentang bagaimana menangani vaksin AstraZeneca dalam satu atau dua minggu ke depan. Dia menambahkan pemerintah juga telah mengamankan dosis vaksin dari Pfizer untuk petugas kesehatan.
Negosiasi dengan Moderna, Sinopharm Tiongkok dan vaksin Sputnik V Rusia terus berlanjut.
Sebelumnya, para pejabat mengatakan negara itu telah mendapatkan sembilan juta suntikan dosis tunggal J&J dan Mkhize mengatakan kesepakatan dapat segera diselesaikan.
Vaksin J&J diketahui memiliki efektivitas 89% mencegah penyakit parah dan 57% efektif melawan penyakit sedang hingga parah di Afrika Selatan dalam uji coba global.
Sekitar 95% infeksi yang diamati dalam penelitian lokal disebabkan oleh varian 501Y.V2 yang pertama kali diidentifikasi akhir tahun lalu.
Varian 501Y.V2 telah membuat khawatir para ahli kesehatan yang telah menyuarakan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk menghindari respons kekebalan yang dihasilkan oleh paparan sebelumnya terhadap virus atau vaksin.
Tetangga Afrika Selatan, eSwatini, yang sebelumnya dikenal sebagai Swaziland, juga mengatakan tidak akan menggunakan vaksin AstraZeneca. (Aljazeera/OL-5)
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Melalui upaya kolaboratif untuk meningkatkan pengelolaan asma diharapkan dapat mengurangi serangan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Ini merupakan sebuah upaya untuk memperkuat pelayanan dan sistem kesehatan di Indonesia dengan tujuan menciptakan generasi emas yang sehat dan kuat pada 2045.
Carina Joe telah menemukan formula untuk memproduksi vaksin dalam skala besa
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved