Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Kelompok pakar di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (26/1), merilis rekomendasi bahwa vaksin Covid-19 dari Moderna diberikan dalam dua dosis dengan jangka antar-penyuntikan selama 28 hari, namun dapat diperpanjang hingga 42 hari dalam kondisi tertentu.
Panel bernama Kelompok Penasihat Strategis Pakar Imunisasi atau SAGE tersebut mengeluarkan serangkaian rekomendasi atas vaksin hasil pengembangan perusahaan Amerika Serikat itu, beberapa pekan setelah merilis panduan untuk vaksin dari Pfizer.
Setelah mengkaji data Moderna, para pakar independen menyebut bahwa vaksin itu tidak dapat disuntikkan kepada wanita hamil, kecuali mereka adalah pekerja medis yang mendapat paparan virus atau mempunyai kondisi medis dengan risiko tinggi.
"Rekomendasi utama berdasarkan elemen saat ini adalah vaksin tersebut harus diberikan dalam dosis 100 mikrogram atau 0,5 ml dengan interval 28 hari," kata ketua panel pakar, Alejandro Cravioto, dalam pemaparan media di Jenewa.
"Interval ini mungkin dapat ditambah hingga 42 hari, namun bukti menunjukkan bahwa kita tidak dapat melebihi waktu itu," ujar dia menambahkan.
Direktur urusan imunisasi di WHO, Kate O'Brien, mengatakan bahwa dibutuhkan juga uji klinis vaksin Moderna terhadap wanita hamil.
"Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa dapat terjadi masalah dalam kehamilan, kami hanya menyampaikan bahwa saat ini datanya belum ada," kata O'Brien.
WHO menjalin komunikasi dengan Moderna mengenai data yang dikirimkan oleh perusahaan farmasi itu sebagai bagian dari pengajuan izin penggunaan darurat, serta akan memberikan keputusannya dalam waktu dekat, menurut O'Brien. (Ant/OL-12)
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Moderna berinvestasi dalam pengembangan keterampilan komputasi kuantum untuk mengembangkan mRNA medicines kedepannya
KEMENTERIAN Kesehatan mengizinkan pemberian vaksinasi booster kedua kepada penduduk manula mulai hari ini, 22 November 2022 dalam merespons jumlah kasus covid-19 yang meninggi.
Hal itu berarti sebanyak 1,7 juta anak, di antara populasi Kanada yang berjumlah 38 juta, kini bisa disuntik vaksin covid-19.
Keduanya ditemukan menyebabkan tingkat efek samping ringan yang serupa seperti pada kelompok usia yang lebih tua dan memicu tingkat antibodi yang serupa.
Ditemukan adanya partikel asing pada salah satu vial vaksin covid-19 Moderna bernerek Spikevax buatan Spanyol.
PERUSAHAAN bioteknologi Moderna sedang mengerjakan vaksin pencegah virus SARS-CoV-2, influenza, dan virus pernapasan (RSV).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved