Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Korsel Laporkan Lonjakan Virus Korona saat Natal

Nur Aivanni
25/12/2020 16:45
Korsel Laporkan Lonjakan Virus Korona saat Natal
Seorang perempuan warga Korea Selatan berjalan di luar taman yang ditutup akibat pandemi covid-19, Seoul, Kamis (24/12).(AFP/Jung Yeon-je)

KOREA Selatan melaporkan jumlah kasus harian tertinggi untuk virus korona pada Jumat (25/12). Peristiwa ini terjadi ketika perayaan Natal di negara itu dilanda oleh gelombang ketiga covid-19.

Negara itu telah dijadikan sebagai model memerangi virus dengan sebagian besar masyarakat mengikuti protokol kesehatan. Tetapi, pada Jumat negara tersebut mencatat rekor 1.241 infeksi baru.

"Kami sangat menyarankan dan meminta agar Anda membatalkan semua pertemuan, bahkan dengan anggota keluarga dekat," kata Yoon Tae-ho dari Markas Pusat Penanggulangan Bencana.

Sekitar 70% kasus baru berasal dari wilayah Seoul, kota yang dihuni setengah dari 52 juta orang di negara itu.

Dalam upaya untuk menahan peningkatan jumlah infeksi, dari Rabu, pertemuan lebih dari empat orang di wilayah Seoul dilarang hingga 3 Januari oleh para pejabat.

Di Yoido Full Gospel Church di Seoul, salah satu gereja Protestan terbesar di Korea Selatan, hanya sekitar 15 staf, anggota paduan suara, dan seorang pendeta semua bermasker menghadiri kebaktian Natal yang disiarkan secara daring.

"Biasanya tempat gereja kami dapat menampung hingga 12.000 orang," kata seorang anggota gereja Park Jae-woo yang juga menggambarkan tidak bisa merayakan secara langsung dengan orang lain sebagai momen menyedihkan. "Tapi kami sepenuhnya memahami bahwa aturan jaga jarak sosial diperlukan untuk melindungi kehidupan," katanya.

Hanya 15 umat Katolik yang diizinkan menghadiri misa Natal di Katedral Myeongdong di pusat kota Seoul. Mereka harus membuat reservasi terlebih dahulu untuk ambil bagian.

Korea Selatan telah memperluas program pengujian massal--menyediakan tes gratis di wilayah Seoul hingga 3 Januari--dan lebih dari 118.000 tes dilakukan pada Kamis saja, kata pihak berwenang.

Kasus-kasus baru juga muncul dari berbagai tempat dan komunitas dalam beberapa pekan terakhir, termasuk fasilitas perawatan jangka panjang, penjara, unit tentara, gereja, dan sekolah. Rumah sakit di daerah ibu kota berjuang karena kekurangan tempat tidur ICU. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya