Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TOPAN super Goni melesat ke bagian selatan pulau utama Filipina, Luzon, Minggu (1/11), membawa angin kencang yang dahsyat dan dua kali hujan lebat sejauh ini.
Badai terkuat di dunia sepanjang tahun ini tersebut telah meningkatkan kekuatan dengan kecepatan angin berkelanjutan 225 km per jam dan embusan hingga 310 km per jam.
Otoritas Filipina mengevakuasi hampir 1 juta orang ke tempat yang lebih aman sebelum Goni berakhir di provinsi timur dan mendarat di Catanduanes dan Albay di wilayah Bicol.
Biro cuaca mengatakan angin kencang yang dahsyat dan curah hujan yang deras diperkirakan melanda Provinsi Bicol serta sebagian
Quezon, Laguna, dan Batangas, ibu kota selatan Manila.
“Ini situasi yang sangat berbahaya bagi daerah-daerah tersebut,” kata biro cuaca.
Manila juga berada dalam jalur yang diproyeksikan Goni, badai tropis ke-18 di negara itu. Pendaratan ketiga diperkirakan melanda Provinsi Quezon pada hari itu, kata peramal cuaca Lorie dela Cruz kepada sebuah stasiun radio.
Antara 19 juta dan 31 juta orang dapat terdampak, termasuk mereka yang berada di zona bahaya. Peringatan badai gelombang telah dikeluarkan. Para pejabat juga mengingatkan mereka yang berada di pusat evakuasi untuk tetap menjaga jarak sosial karena penyebaran virus korona tetap menjadi perhatian.
Sementara itu, puluhan penerbangan internasional dan domestik telah dibatalkan. Oto ritas penerbangan sipil menyatakan penutupan satu hari gerbang utama Manila, yakni Bandara Internasional Ninoy Aquino.
“Kita akan mendapat angin kencang, meningkatkan kemungkinan banjir dan tanah longsor yang meluas,” kata Mark Timbal, juru bicara Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional.
“Gelombang badai akan segera terjadi di pantai timur kami. Kami mengamati gunung berapi Mayon dan Taal untuk kemungkinan aliran
lumpur vulkanis.”
Kepala Pertahanan Sipil Ricardo Jalad mengatakan hampir 1 juta orang telah meninggalkan rumah mereka di wilayah Bicol. Beberapa
pihak pada Sabtu mulai mengumpulkan kendaraan penyelamat, tim tanggap darurat, dan bantuan bantuan sebelum badai datang.
Evakuasi di tengah pandemi
Sekolah-sekolah yang telah kosong sejak terjadi pandemi digunakan sebagai tempat penampungan darurat seperti pusat evakuasi yang dikelola pemerintah.
“Mengevakuasi orang lebih sulit saat ini karena covid-19,” kata juru bicara Pertahanan Sipil Bicol, Alexis Naz, kepada AFP.
Mary Ann Echague, 23, dan keluarganya meninggalkan rumah mereka di kota pesisir Legazpi ke sekolah dasar pedalaman. Mereka berlindung di ruang kelas bersama beberapa keluarga lain.
“Kami takut akan amukan topan,” kata Echague yang mengungsi bersma kedua anaknya, orangtua, dan saudara kandungnya. (Van/AFP/I-1)
Penjaga Pantai Filipina mempersiapkan penempatan penghalang terapung dan selang penyedot untuk menangani tumpahan minyak dan mencegahnya mencapai ibu kota, Manila.
Topan Gaemi mencapai Tiongkok tenggara setelah melintasi Selat Taiwan, memicu peringatan tentang potensi banjir, genangan air, dan peningkatan aliran sungai.
Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat diterjang Topan Gaemi di Filipina. Lebih dari satu juta orang terdampak dan 1,3 juta hectare lahan pertanian hancur.
Di Filipina, topan gaemi memperburuk kondisi hujan, menyebabkan kapal tanker MT Terra Nova terbalik dan satu kapal kargo tenggelam di lepas pantai selatan Taiwan.
Topan Gaemi telah mendarat di pantai timur Taiwan dengan kecepatan angin mencapai 240 km/jam (150 mph), menjadikannya badai terkuat yang menghantam pulau itu dalam delapan tahun.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) secara resmi menyatakan Siklon Tropis Freddy sebagai siklon tropis terpanjang yang pernah tercatat dalam sejarah. Fenomena itu berlangsung selama 36 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved