Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Topan Kuat Hantam Jepang Bawa Angin Kencang, Hujan Lebat

Haufan Hasyim Salengke
07/9/2020 09:19
Topan Kuat Hantam Jepang Bawa Angin Kencang, Hujan Lebat
Seorang pria membawa anjingnya berjalan di Ichikikushikino, Prefektur Kagoshima saat Badai Haishen melintas.(AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

TOPAN kuat yang diperingatkan para pejabat dapat membawa hujan deras dan hembusan angin yang cukup kuat untuk membalikkan mobil menghantam Jepang selatan, Minggu (6/9), mendorong pihak berwenang mendesak jutaan orang mencari perlindungan.

Topan Haishen agak melemah saat mendekati daratan Jepang dan bergeser lebih jauh ke barat menuju laut. Tapi badai itu tetap merupakan badai yang 'besar' dan 'sangat kuat'.

Setelah menyerang sejumlah pulau terpencil di selatan, topan mendekati wilayah Kyushu pada Minggu (6/9) malam. Akibatnya, pihak berwenang mengeluarkan peringatan evakuasi untuk lebih dari 7 juta penduduk.

Baca juga: Helikopter Selamatkan Warga California yang Terjebak Karhutla

Badan cuaca mendesak orang-orang menjalankan kewaspadaan yang paling serius untuk kemungkinan curah hujan tinggi, angin kencang, gelombang tinggi, dan gelombang pasang.

"Diperkirakan curah hujan mencapai rekor tertinggi. Hal ini dapat menyebabkan tanah longsor atau bahkan dapat menyebabkan sungai besar banjir," ujar Yoshihisa Nakamoto, direktur divisi prakiraan di Badan Meteorologi Jepang, selama briefing yang disiarkan televisi.

Ia menambahkan, gelombang pasang dapat menyebabkan banjir yang meluas di daerah dataran rendah, terutama di sekitar muara sungai.

Saat badai melewati beberapa pulau terpencil pada Minggu (6/9) pagi, angin kencang membengkokkan pohon-pohon palem dan hujan menghantam daerah itu.

Pada rapat kabinet darurat, Perdana Menteri Shinzo Abe memperingatkan kemungkinan banjir dan tanah longsor.

"Kehati-hatian maksimum diperlukan karena rekor hujan, angin kencang, gelombang tinggi dan pasang tinggi mungkin terjadi," tegasnya.

"Saya meminta masyarakat Jepang, termasuk mereka yang tinggal di daerah berisiko tinggi banjir sungai atau air pasang, untuk tetap mendapat informasi dan segera mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan mereka," imbau PM terlama Jepang itu.

Pada pukul 22.00, Haishen terletak sekitar 90 kilometer (56 mil) di sebelah barat kota Makurazaki, mengepak hembusan hingga 216 kmh (135 mil)--cukup kuat untuk membalikkan kendaraan dan mematahkan tiang kayu. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya