Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Turki Berlakukan Pembatasan Nasional Baru Tekan Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
03/9/2020 06:15
Turki Berlakukan Pembatasan Nasional Baru Tekan Covid-19
Ilustrasi(dok.medcom)

DI tengah meningkatnya kematian akibat virus korona (covid-19), Turki pada Rabu (2/9) memberlakukan langkah pembatasan baru di seluruh negeri.

Kementerian Dalam Negeri mengirim edaran tentang perluasan pembatasan untuk mengendalikan penyebaran covid-19 dari 14 ke semua 81 provinsi di Turki.

Mulai Jumat (4/9), pertemuan besar seperti pernikahan di luar ruangan dan perayaan tradisional lainnya akan dikurangi.

Durasi acara pernikahan di Turki dibatasi hingga satu jam, dengan larangan menari dan menyajikan makanan.

Orang yang berusia 65 tahun ke atas dan di bawah 15 tahun, yang bukan merupakan kerabat tingkat pertama dan kedua dari kedua mempelai, tidak akan diizinkan menghadiri pernikahan.

Setidaknya satu pejabat publik akan menghadiri upacara pernikahan untuk memantau aturan tersebut.

Sebelumnya pada Rabu, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan Turki sedang menyaksikan puncak kedua pandemi ketika kematian satu hari naik menjadi di atas 40 selama tiga hari terakhir, peningkatan tajam.

Baca Juga: Turki Mulai Izinkan Penerbangan dan Bisnis

Sejauh ini, Turki telah mencatat total 6.462 kematian akibat covid-19, sementara lebih dari 246.000 orang telah pulih dari penyakit tersebut. Saat ini, ada hampir 274.000 kasus yang dikonfirmasi di negara tersebut.

Sejak pertama kali muncul di Tiongkok Desember lalu, virus korona baru telah menyebar ke setidaknya 188 negara dan wilayah. AS, Brasil, dan Rusia saat ini adalah negara yang paling terpukul di dunia.

Pandemi telah menewaskan lebih dari 858.000 orang di seluruh dunia, dengan infeksi melebihi 25,8 juta dan pemulihan lebih dari 17 juta, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. (AA/OL-13)

Baca Juga: Kasus Aktif di Indonesia Masih di Bawah Rata-Rata Dunia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya