Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hadapi Gelombang II Covid-19, Prancis Kesampingkan Opsi Lockdown

Faustinus Nua
09/7/2020 11:05
Hadapi Gelombang II Covid-19, Prancis Kesampingkan Opsi Lockdown
Perdana Menteri Jean Castex(AFP/MARTIN BUREAU)

Pemerintah Prancis tengah bersiap untuk menghadapi kemungkinan peningkatan kasus virus covid-19 dalam beberapa bulan mendatang. Namun, pemerintah berusaha untuk mengesampingkan opsi lockdown seperti yang pernah diterapkan Maret lalu.

"Tujuan saya adalah mempersiapkan Prancis akan kemungkinan gelombang kedua sambil menjaga kehidupan sehari-hari kita, kehidupan ekonomi dan sosial kita," kata Perdana Menteri yang baru Jean Castex pada Rabu (8/7) seperti dilansir France24.

"Tapi kita tidak akan memaksakan lockdown seperti yang kita lakukan Maret lalu karena kita telah belajar bahwa konsekuensi ekonomi dan masyarakat dari lockdown total adalah bencana," sambungnya.

Sebagai gantinya, Castex mengatakan setiap bisnis yang ditutup atau permintaan untuk tetap di rumah akan ditargetkan pada area tertentu. "Virus covid-19 masih di sini," Castex memperingatkan.

Sebelumnya, Castex ditunjuk oleh Presiden Emmanuel Macron pekan lalu untuk memimpin pemerintahan baru. Dia ditugaskan mengatur pemulihan negara dari krisis kesehatan dan ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II.

Miliaran euro dijanjikan untuk diinvestasikan, di samping langkah-langkah untuk mengurangi dampak kehilangan pekerjaan dan melemahnya ekonomi yang diperkirakan lebih dari 10% tahun ini.

Baca juga: Gara-Gara Covid-19, Konvensi Partai Republik di Texas Dibatalkan

"Kami akan melindungi orang, tetapi di atas semua itu kami akan berinvestasi dalam transformasi ekologis, dalam pemulihan negara kami," ujar Castex.

Dia juga menambahkan bahwa pemerintah telah mengusulkan untuk meningkatkan kenaikan upah dan anggaran untuk staf rumah sakit sekitar €1 miliar. Dalam negosiasi dengan serikat pekerja minggu ini, totalnya anggaran menjadi €7,5 miliar atau USD8,5 miliar.

Sementara itu, Kepala Badan Kesehatan Prancis, Jérôme Salomon mengatakan pihak berwenang mengantisipasi gelombang kedua kasus covid-19. Mengingat, sejumlah negara di dunia mulai mengalami peningkatan kasus baru virus covid-19 yang mematikan itu. Bahkan beberapa negara terpaksa kembali menerapkan lockdown.

"Musim gugur ini atau musim dingin ini, apa yang harus kita pahami adalah bahwa kebangkitan epidemi pada dasarnya akan tergantung pada perilaku kita," katanya.

Bahkan ketika jutaan orang bersiap untuk menikmati liburan musim panas, Salomon mendesak untuk tetap menjaga jarak sosial dan menggunakan masker. "Terutama di tempat-tempat ramai atau dalam ruangan," lanjutnya.

Prancis mengakhiri lockdown pada 2 bulan lalu, yakni 11 Mei. Dilaporkan terdapat 124 kasus baru covid-19 di wilayah itu pada Selasa. Totalnya hampir 5.200 dan pemerintah telah mengirim puluhan petugas kesehatan. (France24/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya