Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Aksi Protes Kasus George Berlanjut, WNI Diimbau Jauhi Kerumunan

Nur Aivanni
31/5/2020 13:55
Aksi Protes Kasus George Berlanjut, WNI Diimbau Jauhi Kerumunan
Demonstran berkumpul di pusat kota Miami, Florida, untuk memperjuangkan keadilan bagi George Floyd.(AFP/Adam DelGiudice )

HURU-hara yang berawal dari protes rasisme di Minneapolis terkait kematian seorang Afro-Amerika di tangan kepolisian, juga terjadi di Atlanta, negara bagian Georgia.

Aksi unjuk rasa berujung bentrokan dan penjarahan terjadi pada Jumat (29/5) malam waktu setempat. Pengunjuk rasa melakukan aksi vandalisme dan serangan terhadap pusat kantor berita CNN di Atlanta.

Gubernur Georgia, Brian Kemp, mengumumkan keadaan darurat dan memberi wewenang kepada 500 anggota Garda Nasional untuk membantu penegakan hukum. Wali Kota Atlanta, Keisha Lance Bottoms, juga memberlakukan jam malam mulai Sabtu (30/5) malam hingga Minggu (31/5) pagi.

Baca juga: Kasus Pembunuhan George Floyd Picu Penjarahan dan Pembakaran

Sekitar 71 orang telah ditahan, 3 aparat keamanan terluka dan 20 kendaraan polisi dilaporkan rusak akibat aksi pengunjuk rasa. Terkait kondisi tersebut, KJRI Houston mengingatkan warga negara Indonesia (WNI) untuk menghindari kerumunan.

"KJRI Houston telah mengeluarkan imbauan kepada WNI untuk menghindari kerumunan massa, terus memantau dan mematuhi peraturan yang ditetapkan aparat setempat," bunyi keterangan resmi KJRI Houston.

Wilayah kerja KJRI Houston meliputi 10 negara bagian, mulai dari New Mexico hingga Florida. "Saat ini, belum ada laporan WNI yang ikut atau terdampak aksi unjuk rasa di wilayah kerja KJRI Houston," lanjut keterangan tersebut.

Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan juga terjadi di Texas. Gubernur Texas, Greg Abbott, mengerahkan lebih dari 1.500 petugas kepolisian ke Austin, Dallas, Houston dan San Antonio. Langkah itu merespons aksi unjuk rasa yang berakhir kerusuhan di Houston dan Dallas.

Baca juga: Kepala Polisi Minneapolis Minta Maaf kepada Keluarga George Floyd

Di Houston, aksi unjuk rasa masih berlanjut pada Sabtu (30/5). Ratusan orang berkumpul di Third Ward, Houston. Kepala Kepolisian Houston, Art Acevedo, mengatakan 137 orang ditangkap dalam protes Jumat (29/5) malam, yang berujung kerusuhan. Menurut laporan, empat petugas menderita luka ringan dan delapan kendaraan polisi rusak.

Kondisi serupa terjadi di Austin, dengan ratusan pengunjuk rasa berdemonstrasi di pusat kota pada Jumat (29/5) malam. Petugas menangkap setidaknya sembilan orang. Pada Sabtu (30/5), ribuan pengunjuk rasa kembali berkumpul di luar markas besar Departemen Kepolisian Austin. Unjuk rasa berlanjut ke jalan raya dengan menghentikan lalu lintas.

Adapun di Dallas pada Jumat (29/5) malam, hampir seribu orang melakukan unjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Dallas. Beberapa demonstran memecahkan jendela, menjarah pertokoan dan merusak mobil polisi. Pada Sabtu (30/5), aksi unjuk rasa masih berlanjut di pusat kota dengan jumlah massa kurang lebih 700 orang.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya