Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

​​​​​​​AIIB Gandakan Dana Covid-19 Rp154 Triliun

Haufan Hasyim Salengke
17/4/2020 12:24
​​​​​​​AIIB Gandakan Dana Covid-19 Rp154 Triliun
Delegasi Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) saat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat.(ANTARA/WAHYU PUTRO A)

ASIAN Infrastructure Investment Bank (AIIB) mengatakan akan menggandakan dana yang tersedia di bawah fasilitas pemulihan krisis covid-19 menjadi US$10 miliar (sekitar Rp154 triliun) miliar karena permintaan klien yang tinggi.

Keputusan itu muncul setelah permintaan pendanaan secara substansial melebihi US$5 miliar yang awalnya dialokasikan untuk bantuan darurat, karena klien memerlukan bantuan segera di bidang-bidang termasuk infrastruktur kesehatan dan kesiapan pandemi untuk mengurangi tekanan perawatan kesehatan.

AIIB saat ini sedang meninjau proyek dari beberapa anggotanya, banyak yang bekerja sama dengan bank pembangunan multilateral lainnya, kata AIIB dalam sebuah pernyataan daring yang dirilis Jumat (17/4).

Proyek-proyek tersebut termasuk proyek senilai US$500 juta di India untuk membeli peralatan dan kapasitas deteksi covid-19 dan memperkuat sistem kesehatan nasionalnya.

Menurut pernyataan itu, Turki telah mengajukan permintaan melalui jalur kredit US$500 juta bagi dua bank pembangunannya untuk membantu mengurangi kekurangan modal kerja dan kendala likuiditas sebagai akibat dari pandemi.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 di Brasil Nyaris Capai 2.000 Jiwa

Sementara Indonesia mengajukan pinjaman US$250 juta untuk memperkuat kesiapan rumah sakit, meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi, dan memperkuat pengujian.

"Kami menghadapi tantangan yang berat, dengan kedalaman dan tingkat keparahan krisis yang meningkat setiap hari," kata Presiden AIIB dan Ketua Dewan Jin Liqun. 

"Sangat penting bagi kami untuk menanggapi skala permintaan yang mendesak dan luar biasa dari anggota kami untuk secara signifikan meningkatkan cakupan respons kami."

AIIB mengatakan pihaknya bekerja sama dengan lembaga keuangan internasional lainnya untuk menciptakan jaringan opsi dukungan, terutama untuk ekonomi yang paling rentan.

"Suatu pendekatan multilateral yang adaptif diperlukan untuk secara efektif membantu negara-negara di seluruh dunia berhasil menavigasi biaya pemulihan kesehatan dan ekonomi," kata Jin.

Berkantor pusat di Beijing, Tiongkok, AIIB yang beranggotakan 76 negara mulai beroperasi pada Januari 2016. Ini adalah bank pembangunan multilateral dengan misi untuk meningkatkan outcome sosial dan ekonomi di Asia. (Xinhua/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya