Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MESKI berbagi perbatasan dengan Tiongkok, penyebaran covid-19 di Vietnam dapat dikendalikan tidak seperti di Eropa dan Amerika
Respons cepat pemerintah Vietnam dalam menangani krisis kesehatan akibat pandemi covid-19 pun mendapat pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Vietnam memadukan berbagai kebijakan dalam penanganan covid-19, yaitu pengetesan secara masal, karantina wilayah yang ketat, dan sukses menggalang persatuan nasional dalam menghadapi covid-19.
Dikutip dari South China Morning Post, Senin (13/4), statistik resmi menunjukkan saat ini ada lebih dari 75.000 orang dalam karantina atau isolasi. Vietnam sejauh ini telah melakukan lebih dari 121.000 pengujian, yang hanya 260 kasus yang dikonfirmasi.
Sampai sekarang, belum ada kematian yang terkait dengan virus korona. Tingkat infeksi pun tetap jauh lebih rendah daripada di Korea Selatan, Singapura, dan bahkan Taiwan yang semuanya dipuji media global atas tanggapan efektif mereka terhadap pandemi.
Baca juga : Eks Pemimpin Rabi Israel Meninggal Akibat Covid-19
Perwakilan WHO untuk Vietnam Kidong Park percaya respons awal negara itu terhadap krisis sangat penting.
"Vietnam merespons wabah ini secara dini dan proaktif. Pelaksanaan penilaian risiko pertama dilakukan pada awal Januari, segera setelah kasus-kasus di Tiongkok mulai dilaporkan," kata Park.
Vietnam, lanjut Park, dengan cepat membentuk Komite Pengarah Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di bawah naungan wakil perdana menteri yang segera mengimplementasikan rencana tanggap nasional.
Meskipun memiliki jumlah kasus yang dikonfirmasi relatif lebih sedikit, Vietnam memasuki karantina wilayah atau lockdown nasional pada 1 April, respons yang jauh lebih cepat dan lebih menentukan daripada di Inggris atau Italia yang baru menerapkan lockdown ketika jumlah kasus mencapai ribuan.
Di tempat lain, pemerintah memberlakukan lockdown untuk mengatasi wabah yang ada. Sementara, Vietnam melakukan itu untuk mencegah krisis nasional.
Baca juga : Tiongkok Laporkan Jumlah Kasus Harian Terbanyak Akibat Covid-19
Sekolah-sekolah Vietnam telah ditutup sejak Januari dan karantina massal dimulai pada 16 Maret. Sejak itu, puluhan ribu orang yang berasal dari negara-negara yang paling terdampak telah dimasukkan ke dalam karantina wajib di kamp-kamp bergaya militer. Pada 25 Maret, penerbangan internasional berhenti sama sekali.
Belum ada pelonggaran yang terlihat dari pembatasan tersebut. Sebagian besar penerbangan domestik, kereta api dan bus telah dihentikan. Dan siapa pun yang meninggalkan Hanoi, pusat penyebaran di Vietnam, dikarantina saat tiba di hampir setiap provinsi lain.
Prosedur pelacakan kontak berlapis Vietnam juga terbukti penting dalam memerangi virus.
"Lapisan pertama adalah isolasi dan perawatan di rumah sakit dari orang yang dikonfirmasi memiliki virus atau orang-orang dengan gejala yang diduga memiliki virus," kata Park.
Siapa pun yang telah melakukan kontak langsung dengan kasus yang dikonfirmasi, tambah Park, menghadapi karantina wajib. Pada lapisan terakhir, masyarakat, jalan-jalan atau bangunan di mana kasus-kasus telah dikonfirmasi juga dikarantina. (SCMP/OL-7)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Berdasarkan pedoman yang ada, covid-19 baru dianggap sebagai ancaman jika jumlah atlet yang tertular mencapai 5% dari total seluruh atlet dalam periode tujuh hari.
Sebanyak enam atlet dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu kurang dari satu minggu penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.
Lima dari enam atlet di Olimpiade Paris 2024 yang dinyatakan positif covid-19 merupakan atlet polo air Australia, dan satu merupakan atlet renang Inggris.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved