Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM rangka mendukung agenda nasional dalam edukasi dan promosi kesehatan untuk mengurangi prevalensi perokok di Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bersama Kenvue, perusahaan kesehatan konsumen yang menaungi merek-merek terkenal seperti Neutrogena, Aveeno, Listerine, dan Mylanta, menandatangani Perjanjian Kerja Sama, Kamis (11/7) di Kantor PDPI.
Penandatanganan perjanjian kerja sama itu dilakukan oleh Ketua Umum PDPI Prof Agus Dwi Susanto dan Direktur Kenvue Indonesia Tenny Anggia Murni Pramono.
Melalui kemitraan ini, PDPI dan Kenvue akan melaksanakan kegiatan edukasi dan promosi kesehatan untuk mendukung program Upaya Berhenti Merokok dalam Promosi Kesehatan.
Baca juga : Perokok Tiga Kali Lebih Tinggi Terancam Masalah Kesehatan Ketimbang Orang yang tidak Merokok
"Kami sangat menyambut baik kerja sama dengan Kenvue dalam upaya mengatasi masalah merokok di Indonesia. Dengan adanya dukungan dari Kenvue, kami yakin dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Selama puluhan tahun, kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok dan menurunkan jumlah perokok di Indonesia," ujar Prof Agus.
"Kerja sama ini merupakan langkah penting bagi kami dalam mendukung kesehatan masyarakat Indonesia. Kami percaya dengan kolaborasi yang kuat bersama PDPI, kami dapat turut serta menurunkan angka perokok di Indonesia serta meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang berupaya berhenti merokok. Kami merasa terhormat dapat mendukung PDPI dalam mewujudkan agenda nasional untuk Upaya Berhenti Merokok di Indonesia melalui rangkaian kegiatan edukasi dan promosi kesehatan terkait," timpal Tenny.
Berdasarkan data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini, jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 70 juta orang dengan kelompok anak dan remaja (10-18 tahun) menjadi perokok utama dengan angka prevalensi yang signifikan sekitar 7,4%.
Baca juga : Perlu Strategi Komunikasi yang Efektif untuk Atasi Masalah Merokok
Melalui Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, Kemenkes, ada 63,4% perokok di Indonesia menyatakan ingin berhenti merokok, namun kebanyakan dari mereka memiliki kesulitan untuk berhenti merokok.
Dengan kemitraan ini, Kenvue dan PDPI berkomitmen untuk secara aktif mempromosikan kesehatan dan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.
Melalui edukasi bersama, Kenvue dan PDPI bertujuan untuk memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi kesehatan publik di Indonesia. (Z-1)
Kanker paru-paru diketahui menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Lalu kenapa pria lebih sering terkena kanker paru-paru? Mari simak penjelasannya.
Data Outlook Perokok Pelajar Indonesia pada 2023, sebanyak 47,06% anak membeli rokok secara eceran dengan tempat membeli rokok terbanyak di kios.
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota
Selain deteksi dini untuk screening kanker paru, yang perlu diperhatikan pemerintah adalah regulasi terkait pembelian rokok oleh remaja maupun anak sekolah.
Jika perokok sudah terkena penyakit, pemulihannya bisa lebih lambat dibandingkan yang masih menjalankan pola hidup sehat.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved