Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Universitas Indonesia, Prima Almazini, menganjurkan untuk meminum obat penurun hipertensi sesuai dosis per hari sampai tekanan darah normal (di bawah 140 per 90 mmHg).
Prima mengatakan hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut harus menurunkan tekanan darahnya sampai batas normal.
"Cara menurunkannya bisa dengan dua cara, pertama menerapkan intervensi gaya hidup seperti mengurangi garam dan gula, hingga melakukan aktivitas fisik. Kalau sudah tidak bisa terkontrol juga, harus dengan obat-obatan. Obat-obatan itu diminum terus-menerus untuk menurunkan tekanan darah sampai batasnya normal 140 per 90," kata Prima dalam seminar daring, Selasa (25/6).
Baca juga : Koroner dan Hipertensi, Faktor Risiko Penyebab Gagal Jantung
Prima mengatakan, kalau tekanan darah normal, kemungkinan untuk mengalami serangan jantung menjadi lebih kecil.
"Tapi, kalau tekanan darah tinggi dibiarkan saja, tidak diobati atau diterapi, akan menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah, penyempitan, dan lama-lama bisa menyebabkan penyakit jantung koroner," kata Prima.
Dia mengatakan, di dunia, setiap tiga detik ada yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke.
Baca juga : Jumlah Orang dengan Hipertensi Naik Dua Kali Lipat
Di Indonesia, 1 dari 10 orang meninggal dunia karena penyakit jantung koroner.
Total biaya pelayanan yang dihabiskan penyakit jantung sebesar Rp7,4 triliun dan terbanyak dari seluruh jenis penyakit pada 2016.
"Sehingga kita perlu melakukan upaya-upaya untuk menangani dan juga yang penting adalah untuk mencegah ya. Selain dari angka kematiannya yang tinggi, efeknya terhadap pembiayaan kesehatan juga sangat tinggi," ungkap Prima.
Baca juga : Waspada Hipertensi, Usia di Atas 18 Tahun Wajib Cek Tekanan Darah
Prima pun mewanti-wanti untuk masyarakat secara rutin mengecek tekanan darahnya, terutama bagi orang yang berusia 35 hingga 40 tahun ke atas dan memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi.
"Contoh ada ayah ibu atau ada kakek-nenek yang darah tinggi. Maka keturunannya bisa jadi juga menderita darah tinggi sehingga perlu dicek terutama dalam usia 35 sampai 40 tahun ke atas ya, perlu dicek secara rutin untuk mengantisipasi secara dini," ujar Prima.
Ia juga meminta masyarakat untuk membatasi konsumsi gula kurang dari empat sendok makan per hari, konsumsi garam kurang dari satu sendok teh per hari, dan batasi makanan berlemak/digoreng kurang dari lima sendok makan minyak per hari.
"Kurangi garam dan gula saat memasak, dan batasi juga konsumsi makanan olahan dan cepat saji. Makan ikan sedikitnya tiga kali per minggu dan makan lima porsi (antara 400 sampai 500 gram) buah-buahan dan sayuran per hari," tegas Prima.
Adapun satu porsi yang dimaksud yaitu setara dengan satu buah jeruk, apel, mangga, pisang, atau tiga sendok makan sayur yang sudah dimasak. (Ant/Z-1)
DOKTER spesialis jantung menganjurkan untuk meminum obat penurun hipertensi sesuai dosis per hari sampai tekanan darah normal (di bawah 140 per 90 mmHg).
Donor darah memiliki peran penting dalam dunia medis. Selain bisa menyelamatkan nyawa orang lain, donor dari juga bisa meningkatkan kesehatan bagi diri sendiri.
Jika Anda sudah masuk usia 40 tahun dan saat diperiksa, tekanan darah secara berulang mencapai lebih atau sama dengan 140/90 maka perlu mendapat penanganan tepat.
SEBANYAK 18.231.561 orang baru melakukan skrining tekanan darah, padahal skrining tersebut sangat penting untuk deteksi awal hipertensi. Target tersebut masih jauh dari target Kemenkes
Ternyata bukan hanya buahnya saja yang bermanfaat. Daun alpukat juga memiliki banyak manfaat
Obat generik memiliki kualitas produk yang setara obat paten. Produksinya mengikuti standar internasional, Good Manufacturing Practises (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
Sebelum mengonsumsi obat cacing, yuks pahami dulu risiko kesehatan yang mungkin timbul.
Polri mengungkap fakta baru dalam penyitaan ribuan botol obat perangsang. Itu dijual ke kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
ADA sejumlah faktor risiko penyebab bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Contohnya, faktor genetik dan penggunaan obat-obatan.
Mengatasi batuk tidak selalu memerlukan obat-obatan kimia. Beberapa bahan alami terbukti efektif untuk meredakan batuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved