Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Agustina Nurmala, mengatakan ibu hamil harus mewaspadai tanda bahaya saat persalinan yang bisa mengancam baik nyawa ibu maupun bayi, salah satunya perdarahan.
"Perdarahan ini harus waspada karena ini bisa membuat anemia, bisa bikin syok dan bisa bikin kematian ibu dan bayi," kata Agustina, dikutip Kamis (25/4).
Ia mengatakan, tanda bahaya lainnya yang bisa saja terjadi saat persalinan adalah jika tali pusat bayi menyembul keluar sebelum penurunan kepala.
Baca juga : Pernah Melahirkan dengan Normal dan Caesar, Ini Pengalaman Zivanna Letisha
Selain itu, ibu yang terlihat lemas juga indikasi bahwa persalinan bisa tidak berjalan mulus karena ibu terlalu lemah untuk mengejan, dan juga bagi ibu dengan riwayat kejang.
"Jika Ibu sudah pusing, pandangan kabur, nyeri dada dengan riwayat hipertensi, itu adalah tanda-tanda akan kejang jadi harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.
Ibu hamil juga harus selalu memantau kondisi air ketuban hingga menjelang melahirkan. Idealnya air ketuban berwarna jernih, jika sudah berubah menjadi keruh atau kehijauan, harus segera datang ke fasilitas kesehatan, baik bidan maupun rumah sakit.
Baca juga : Untuk Ibu Hamil, Ini Tips Mempercepat Persalinan
Agustina juga menambahkan jika ada nyeri di area perut, ibu harus segera dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat agar bisa diantisipasi nyeri perut karena akan melahirkan atau ada bahaya lain yang mengancam, baik ibu maupun janin.
Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus mempersiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran. Seperti memastikan melakukan persalinan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik bersalin atau rumah sakit.
Pastikan juga transportasi sudah dipersiapkan agar bisa langsung pergi ke tempat bersalin saat sudah mulai kontraksi.
Baca juga : Ibu yang Baru Melahirkan Diingatkan Periksa Kekuatan Otot Dasar Panggul
"Persiapkan biaya, bikin BPJS ataupun asuransi yang lain sehingga ibu bersalin tidak kesulitan dalam pembiayaan, yang dipersiapkan lainnya pendonor darah jika diperlukan," lanjut Agustina.
Pendonor darah diperlukan jika sewaktu-waktu ibu dalam proses persalinan kehabisan banyak darah. Pendonor biasanya dipersiapkan dari keluarga dengan golongan darah yang sama.
Terakhir, pastikan untuk memilih KB sebelum melahirkan. Agustina mengatakan para tenaga kesehatan sering memberikan edukasi untuk ibu hamil mempersiapkan KB apa yang akan digunakan pascapersalinan.
"Kita sudah mengedukasi jika nanti bersalin sebaiknya memakai KB apa jadi ibu hamil sudah tahu bukan nanti pas melahirkan masih bingung," tutup Agustina. (Ant/Z-1)
Tahukah kamu fungsi cairan ketuban (cairan amnion)? Ternyata cairan ketuban memiliki banyak fungsi. Berikut uraian terkait proses melahirkan dan kelahiran bayi kembar.
Ibu yang mengalami baby blues diminta berusaha mengungkapkan emosi yang dirasakan kepada pasangan maupun orang-orang terdekat agar bisa segera mengatasi masalah tersebut.
Ibu yang mengalami baby blues bisa mengalami perubahan emosi seperti menjadi mudah marah, gampang menangis, mudah cemas, dan cepat kelelahan.
Salah satunya adalah masalah ASI. Biasanya ibu yang baru pertama kali melahirkan akan mengalami masalah pada ASI yang sulit untuk keluar dan disusui ke si buah hati.
Caranya tidaklah sulit dan bisa kalian lakukan sendiri di rumah secara rutin setiap hari. Cara alami ini sangat efektif dilakukan oleh ibu setelah melahirkan.
SEORANG ibu hamil warga kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Harus melahirkan di atas speed boat kecil, karena mengalami kontraksi saat hendak dirujuk ke puskesmas.
Untuk merawat motor ini bisa kalian lakukan servis dan ganti oli secara rutin. Namun untuk ganti oli ini biasanya dilakukan selama satu sampai dua bulan sekali, tergantung pemakaian.
Bahkan jika kalian telat ganti oli, perbaikannya akan memakan biaya yang sangat besar dan motor pun akan menjadi beda saat dikendarai.
Selain itu memodifikasi motor juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dan yang paling ruginya adalah part original motor kalian akan banyak diganti.
Berbagai penyakit kronis yang bisa disembuhkan dan diredakan memakai kecubung, seperti penyakit syaraf dan diabetes. Dalam kandungannya kecubung ini memiliki antioksidan, antikanker
Maka dari itu kalian jangan coba-coba untuk mengganti-gantinya dengan barang KW atau palsu. Sistem pengereman adalah hal yang sangat sensitif. Jika kalian mengganti master rem dengan yang KW
Salah satunya yang perlu diperhatikan adalah oli motor. Mengganti oli setiap bulannya memang sangat penting, namun kalian harus lebih memperhatikannya kembali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved