Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), akan kembali membuka Beasiswa Sawit bagi jenjang D1, D2, D3, D4 dan S1.
Untuk itu, Ditjen Perkebunan lakukan persiapan seleksi Beasiswa Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) Tahun 2024, Selasa (26/3), di Bandung. Persiapan seleksi tersebut dilaksanakan selama tiga hari, 26-28 Maret 2024.
Direktur Perlindungan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan, seleksi beasiswa tahun ini menjadi tahun keempat bagi Direktorat Jenderal Perkebunan bekerjasama dengan BPDPKS. Sebagai informasi, BPDPKS adalah badan yang dibentuk pemerintah untuk menghimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan, dan menyalurkan dana seleksi beasiswa.
Baca juga : Bersama LPP Agro Nusantara, BPDPKS Gelar Pengembangan SDM di Empat Provinsi
“Beasiswa ini merupakan beasiswa yang dirancang untuk menghasilkan SDM unggul di bidang kelapa sawit, sasaran penerima beasiswa ini diantaranya pekebun kelapa sawit, anak/suami /istri dari pekebun, karyawan dan anak/suami/istri dari pekerja di perkebunan kelapa sawit, pengurus organisasi yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan ASN yang bertugas di bidang perkelapasawitan dapat menempuh pendidikan tinggi dengan mudah,” jelas Bagus.
Lebih lanjut, Bagus mengungkapkan target penerima beasiswa dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tercatat, target penerima beasiswa tahun 2021 sebanyak 660 orang, sedangkan tahun 2022 target meningkat menjadi 1.000 orang. Selanjutnya, pada 2023 target meningkat menjadi 2.000 orang dan tahun 2024 ini, target penerima beasiswa bertambah menjadi 3.000 orang.
Dalam kesempatan tersebut juga membahas terkait penyusunan rencana aksi pelaksanaan beasiswa SDMPKS tahun 2024, konsolidasi dengan masing-masing stakeholder terkait khususnya Perguruan Tinggi Penyelenggara Beasiswa SDMPKS Tahun 2024, serta penyusunan mekanisme pendaftaran beasiswa SDMPKS tahun 2024.
“Kami berharap program ini dapat mencetak generasi muda pekebun sawit yang dapat terus secara konsisten meningkatkan industri perkelapasawitan di Indonesia dan dunia,” tutup Bagus. (Z-3
Kalangan pendidikan usulkan informasi tentang kelapa sawit dimasukkan dalam muata lokal sekolah
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Pemerintah bakal memperluas peran BPDPKS. Ke depan, lembaga itu tidak hanya mengurusi dana sawit saja, tetapi juga produk perkebunan lain seperti kelapa, kakao, dan karet.
PERUSAHAAN Perkebunan Negara PTPN IV Regional II mengedepankan pendekatan persuasif dalam perbedaan pendapat yang terjadi dengan KUD Setia Abadi di Kabupaten Mandailing Natal,
IPB dan Untad kerja sama sosialisasikan tandan kosong sebagai pupuk organisasi sawit
KLHK dan Ombudsman menggelar entry meeting bersama Ombudsman RI dalam rangka melakukan Kajian Sistemik tentang Pencegahan Maladministrasi dalam Layanan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit.
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Syafruddin menegaskan bahwa UMBZ adalah salah satu mitra strategis ASFA Foundation di luar negeri yang akan bekerja sama dalam pengembangan SDM.
Beragam beasiswa ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa berbakat dan berpotensi dari berbagai latar belakang.
Kota Cilegon kembali berbangga dengan prestasi putra daerahnya, Akbar Esa Dewangga, yang berhasil meraih beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sabrina Woro Anggraini, influencer dan Puteri Indonesia yang juga lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) menjadi salah satu pembicara.
Kerja sama ini diharapkan mampu memberi kesempatan bagi pelajar dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved