Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) dikabarkan naik lagi di sejumlah daerah. Berkaitan dengan itu, Kementerian Kesehatan menyebut bahwa naiknya kasus DBD disebabkan oleh sejumlah hal, di antaranya belum terkendalinya nyamuk DBD dengan baik.
“Beberapa hal yang menyebabkan peningkatan kasus DBD setiap tahun di antaranya vektor nyamuk DBD yaitu nyamuk aedes belum terkendali dengan baik. Selain itu, masa pancaroba sering menyebabkan tempat perindukan nyamuk menjadi banyak dan bertambah,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Minggu (3/3).
Di samping itu, menurut Nadia, kebiasaan 3M, yakni kegiatan menguras, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang yang bisa menjadi penampungan air serta mendaur ulang barang bekas belum menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Karenanya, dibutuhkan kolaborasi semua pihak untuk menurunkan kasus DBD.
Baca juga : Demam Berdarah Kembali Merebak, Ini 6 Strategi Pemerintah
Guna menangani kasus DBD secara maksimal di satu daerah, Nadia menyatakan daerah bisa mengusulkan untuk menetapkan kasus luar biasa (KLB).
“Penetapan KLB sesuai dengan UU 17 tahun 2023. Jadi apabila terjadi peningkatan kasus dua kali lebih tinggi pada rentang waktu yang sama dibanding tahun lalu, dan kLB dinyatakan sebatas besar masalahnya,” pungkas Nadia.
Dihubungi terpisah, Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, berdasrka data WHO Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu dari 30 negara di dunia dengan kasus DBD tertinggi.
Baca juga : Kasus DBD di Banyumas Merebak, 2 Meninggal Dunia
Untuk mencegah merebaknya DBD, WHO pun menyarankan agar melakukan pencegahan dan pengendalian dengue bergantung pada pengendalian vektor.
“Deteksi awal dan akses pada pelayanan kesehatan yang baik merupakan kunci utama untuk menurunkan angka kematian. Jadi pengendalian dengue memang harus bersifat menyeluruh,” ucapnya.
D samping itu, perlu juga melakukan surveilans entomologi kasus DBD. Serta perlu jaminan ketersediaan laboratorium. “ Perlu komunikasi risiko dan pelibatan aktif masyarakat untuk menurunkan angka DBD di Indonesia,” pungkas Tjandra. (Ata/Z-7)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Ancaman tersebut mulanya ada di wilayah tropis dan subtropis di Amerika. Bahkan pada tahun 2005 lebih dari 500 orang di wilayah tersebut terkena virus oropouche.
Pemerintah Brasil baru-baru ini mengumumkan kematian dua wanita di bawah usia 30 tahun akibat virus Oropouche.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengeluarkan epidemiological alert atau kewaspadaan epidemiologik akibat virus oropouche (OROV).
Kematian pertama akibat virus Oropouche, penyakit kurang dikenal yang disebarkan melalui gigitan nyamuk dan agas yang terinfeksi ini, telah dicatat di Brasil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved