Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis onkologi radiasi RS Cipto Mangunkusumo, Angela Giselvania, mengatakan sekitar 50%-60% pasien kanker memerlukan terapi pengobatan dengan radiasi untuk mendukung pengobatan kanker selain bedah dan kemoterapi selama proses penyembuhannya.
"Peran radiasi itu sifatnya saling membantu bersama dengan bedah dan kemoterapi, tergantung dari jenis sel kankernya dan stadiumnya. Tapi, sekitar 50%-60% pasien kanker pasti membutuhkan radiasi dalam pengobatan mereka," kata Angela, dikutip Kamis (8/2).
Dokter yang menamatkan studi di Universitas Indonesia itu mengatakan terapi radiasi atau disebut radioterapi, berguna untuk membunuh benih-benih kanker yang sekiranya masih tersisa setelah pembedahan dan kemoterapi dilakukan pasien kanker agar pasien bersih dari kanker.
Baca juga : Akupuntur Bisa Digunakan untuk Terapi Paliatif Pasien Kanker
Untuk beberapa penyakit kanker seperti kanker leher rahim stadium 2B, kanker otot, atau kanker otak, terapi radiasi bisa dilakukan tanpa operasi pembedahan terlebih dahulu.
Terapi radiasi juga dilakukan untuk mengurangi perdarahan pada jenis kanker tertentu dan mengurangi rasa nyeri hebat yang kerap dialami pasien kanker.
Terapi radiasi juga menjadi salah satu alternatif jika pasien kanker memang tidak memungkinkan menjalani operasi pengangkatan kankernya.
Baca juga : Waspadai Kekambuhan Kanker Payudara, Faktor Risiko, dan Gejala Awal Kedua
"Justru biasanya pasien-pasien yang tidak memungkinkan untuk dibedah atau kondisinya tidak cukup fit untuk dibedah, radiasi salah satu alternatifnya, jadi kalau diradiasi itu pasien tidak akan merasakan sesuatu atau melihat sesuatu, radiasi kan tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jadi seperti kalau kita CT Scan," kata Angela.
Angela mengatakan terapi radiasi juga terbilang aman, karena teknologi dan mesin yang sudah jauh lebih canggih, alat hanya akan meradiasi sel kanker yang perlu dihilangkan sehingga jaringan lain di sekitar kanker akan aman.
Namun, setiap proses pengobatan tidak menampik akan ada efek sampingnya pada tubuh.
Baca juga : Pahami Kanker Prostat, Fungsi Seksual, Diagnosis, dan Efek Samping Pengobatan
Pada terapi radiasi, Angela mengatakan ada beberapa efek samping saat menjalani proses radiasi seperti diare jika diradiasi sekitar perut dan kulit yang akan cenderung berubah warna, namun tidak sampai gosong atau terbakar dan akan pulih setelah terapi selesai.
Ia juga berharap semakin banyak rumah sakit yang menyediakan terapi radiasi, karena saat ini rumah sakit yang menyediakan terapi radiasi masih belum sebanding dengan jumlah pasien kanker di Indonesia yang cukup tinggi.
Sering kali pasien harus mendaftar beberapa bulan sebelumnya untuk mendapatkan jadwal terapi radiasi karena alat yang masih terbatas.
Baca juga : Pasien kanker Diminta Berkonsultasi ke Rehabilitasi Medik Sebelum Jalani Terapi
Angela mengingatkan untuk lebih memperhatikan kesehatan agar mencegah kanker dengan menjalani pola hidup sehat. Bila terdapat benjolan atau perubahan di jaringan kulit segera berobat ke dokter untuk penanganan yang lebih dini. (Ant/Z-1)
Ada kekhawatiran tentang radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel dan dampaknya terhadap kesehatan. Berikut daftar ponsel dengan radiasi paling tinggi
Untuk radiasi maka dilihat profil anaknya tinggi, berat badan dan usia yang nantinya diberikan radiasi seminimal mungkin tapi tetap memberikan hasil gambar semaksimal mungkin.
Kebiasaan yang sering kali dianggap sepele ternyata dapat menjadi pemicu munculnya penyakit kanker, lalu kegiatan sepele seperti apa yang dapat memicu kanker? Ini daftarnya.
Low Dose CT scan Thorax merupakan metode deteksi dini kanker paru yang efektif relatif aman karena dosis radiasinya hanya 1/7 dari CT scan biasa.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengembangkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) / Hospital Based.
Sunscreen tidak hanya melindungi anda dari bahaya radiasi UVB yang dapat menyebabkan kulit terbakar karena sinar matahari, tetapi juga melindungi kulit anda dari sinar UVA.
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Umumnya tomat ini biasa dijadikan lalap atau bisa juga dibuat jus hingga salad. Namun dari semua cara tersebut tomat memiliiki segudang nutrisi yang baik untuk tubuh.
Pemberian vaksin HPV pada laki-laki ternyata membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks, dengan perempuan terlindungi oleh manfaat vaksin ketika berhubungan seksual.
Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Pascapemberian kemoterapi dan dinyatakan sembuh, 85% penderita kanker ovarium tipe germ cell bisa hamil dan melahirkan bayi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved