Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA dikaruniai potensi panas bumi yang cukup besar, yakni mencapai 40% dari potensinya di dunia. Untuk mendukung era transisi energi guna memenuhi target net zero emission, potensi panas bumi di Indonesia perlu mendapatkan porsi yang memadai, yakni dengan menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang berkelanjutan.
Anggota DEN dan Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan Universitas Darma Persada, As Natio Lasman, mengungkapkan baru sekitar 10% atau 2,4 GW potensi panas bumi yang dimanfaatkan untuk PLTP. Karena itu, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia.
"Dalam upaya ini, seruan dukungan dari berbagai pihak menjadi krusial, terutama penting untuk menggandeng universitas. Saya rasa kontribusi pendidikan, terutama melalui peran universitas, akan menjadi pilar utama yang baik untuk mewujudkan visi bersama menciptakan percepatan pengembangan panas bumi," tambah As Natio dalam keterangan tertulis, Selasa (16/1).
Baca juga: Penambahan Dana Riset untuk Naikkan Daya Saing
Sejalan dengan hal itu, Sekolah Pascasarjana Energi Terbarukan Universitas Dharma Persada (Unsada) menegaskan komitmennya mendukung pengembangan energi terbarukan dengan menggelar Forum Group Discussion (FGD) khusus mengenai potensi panas bumi. FGD ini dihadiri oleh berbagai sektor seperti pemerintah, praktisi industri, asosiasi, akademisi, maupun mahasiswa. Kepala Program Studi Teknik Energi Terbarukan Sekolah Pascasarjana Universitas Darma Persada Aep Syaepul Uyun mengungkapkan bahwa FGD ini ditujukan untuk berkolaborasi dalam merancang solusi inovatif yang dapat meningkatkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi yang berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa universitas memiliki peran kunci dalam memajukan teknologi berkelanjutan dan energi panas bumi menjadi fokus utama kami saat ini. Melalui FGD ini, kami ingin menciptakan platform kolaboratif untuk mendukung riset inovatif dan pengembangan proyek-proyek yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan," ungkap Aep.
Menurut As Natio, kegiatan ini bersinergi menghadirkan berbagai pihak untuk duduk bersama berdiskusi mengenai tantangan dan keuntungdan dalam mengembangkan PLTP di Indonesia. FGD ini akan dilaksanakan pada 20 Januari 2024 dengan menghadirkan pembicara di antaranya Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris Yahya, anggota DEN dan Dosen Universitas Dharma Persada As Natio Lasman, dan praktisi industri Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim. Ketiganya akan membahas dari aspek pemerintah, akademis, dan praktisi dengan memberikan pandangan mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan panas bumi di Indonesia.
Baca juga: Politeknik APP Jakarta dan Darya-Varia Percepat Fasilitas Sertifikasi Halal bagi Industri Kecil
Aep menambahkan acara yang bertempat di Gedung Rektorat Universitas Dharma Persada ini diharapkan dapat menjadi forum produktif untuk mengidentifikasi potensi kolaborasi antara sektor pemerintah, industri, dan akademisi guna merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi di Indonesia. "Selain itu, dengan menggabungkan perspektif dari berbagai pihak, FGD ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan untuk merangsang pertumbuhan sektor energi panas bumi di Indonesia, sejalan dengan komitmen negara dalam mencapai target energi terbarukan dan net zero emission." tambah Aep. (Z-2)
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
Ketua Energy Institute for Transtition (EITS) Godang Sitompul mendukung penetapan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai Pulau Panas Bumi
DIREKTUR Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris Yahya menuturkan sampai saat ini pendanaan transisi energi dari negara maju masih tersendat.
Diperlukan pengelolaan energi terbarukan untuk dapat memberikan suplai listrik secara kontinu sebagaimana ditunjukkan oleh PLTA dan PLTP.
KETUA Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Prijandaru Effendi membeberkan penyebab utama pengembangan panas bumi lambat dikembangkan di Indonesia. Yakni, adanya kesenjangan
KUALITAS demokrasi di Indonesia merosot cukup drastis, salah satunya karena kecenderungan intervensi terhadap gerakan islamisme di Indonesia.
Sembung diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker.
Kehadiran para pelajar di GIIAS 2024 memberikan mereka kesempatan untuk melihat secara langsung inovasi-inovasi terbaru dari merek-merek otomotif terkemuka.
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Tema yang diusung pada DISPORSENI Nasional UT Tahun 2024 adalah “Harmoni dalam Sportivitas, Kreativitas, dan Intelektualitas.
Bagi kamu yang ingin kuliah tapi mahal, opsi beasiswa merupakan salah satu langkah yang bisa meringankan beban biaya pendidikan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved