Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perguruan tinggi memiliki peran penting dan strategis dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul guna menyongsong bonus demografi pada 10 tahun ke depan.
“Lembaga pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat strategis untuk mencetak SDM unggul dan berkualitas. Inilah yang harus kita persiapkan secara riil dan konkret karena 5 sampai dengan 10 tahun yang akan datang, kita akan mendapatkan bonus demografi,” ujar Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur pada Senin (15/1).
Pada forum tahunan kali ini yang bertajuk Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul, Inovatif, dan Adaptif Menuju Indonesia Emas 2045, Presiden menekankan pentingnya SDM berkualitas agar pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah dapat memberikan nilai tambah yang maksimal bagi masyarakat.
Baca juga : Jokowi Janjikan Kenaikan Anggaran Pendidikan
“Berbagai SDA seperti batubara kita cangkul saja dan langsung dijual, nikel juga dicangkul saja dan dieksploitasi semua tanpa ada nilai tambah. Bauksit juga dicangkul saja dan diekspor (mentah). Semua negara mau mengambilnya, tapi kita tidak memiliki nilai tambah,” ujarnya.
Menurut Presiden, sumber daya alam yang melimpah tidak cukup untuk menjadikan Indonesia negara maju, tetapi SDM dan iptek berkualitas. Untuk itu, disampaikan bahwa perguruan tinggi memiliki andil besar sebagai kunci lembaga riset.
Baca juga : Pengertian Bonus Demografi serta Dampak Positif dan Negatif
“SDM harus menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga harus maju secara fisik, mental dan moral serta inovatif agar menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Kita butuh Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan inovasi yang juga berkualitas. Keduanya menjadi tugas penting lembaga pendidikan tinggi, khususnya para dosen dan para rektor serta dosen,” ujar Presiden Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi menceritakan lawatannya ke Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu. Dalam kunjungannya ke AS, Jokowi berkesempatan mengunjungi dua perguruan tinggi dan merasa terkejut karena separuh mahasiswa berasal dari China dan India,
“Saya berpikir inilah yang menyebabkan China melompat maju di 20 tahun terakhir, melampaui negara-negara yang sudah maju. Kemudian saya dibawa ke fakultas jurusan robotik, ternyata separuh mahasiswa yang ada di sana juga dari Tiongkok,” ujar Jokowi.
Kemudian, Jokowi juga melihat banyaknya mahasiswa asal India yang juga menempuh pendidikan di Amerika. Sementara itu, jumlah mahasiswa asal Indonesia terlihat masih sangat sedikit.
“Yang saya lihat kedua ini mahasiswa yang paling banyak, India. Saya cari lagi mahasiswa dari Indonesia dan ternyata ada lima orang. Sangat kecil sekali," katanya.
Jokowi juga mengunjungi kampus jurusan robotik dan kecerdasan buatan (AI). Di sana, dia kembali melihat banyaknya mahasiswa Tiongkok yang belajar mengenai AI dan robotik untuk sektor laut, robotik untuk agrikultur, robotik untuk kesehatan, hingga robotik untuk manufaktur, dan lainnya.
Selain itu, Jokowi berharap berharap penerima beasiswa LPDP bisa ditingkatkan sampai lima kali lipat melalui dana abadi LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang saat ini sudah mencapai Rp 139 triliun.
“Kalau kita lihat APBN untuk pendidikan dari 2009-2024, berarti 15 tahun, mencapai Rp 6.400 triliun. Dana abadi LPDP pada saat dibuka Rp 1 triliun. Sekarang sudah mencapai, di 2023 kemarin, sudah mencapai Rp 139 triliun,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, upaya peningkatan penerima LPDP juga membutuhkan anggaran yang besar. Namun, anggaran ini harus dikejar sebagai solusi dari rasio penduduk berpendidikan tinggi terhadap populasi produktif yang masih rendah.
“Memang butuh, sekali lagi, butuh anggaran besar dan pembiayaan yang besar tetapi tetap ini menjadi kewajiban kita untuk mencarikan jalan agar rasio kita tadi bisa terangkat naik,” ungkapnya.
Lebih kanjut, Jokowi menjelaskan terdapat trend yang positif terkait penerima beasiswa LPDP. Dikatakan bahwa jumlah penerima beasiswa LPDP sudah meningkat tujuh kali lipat sejak awal dibuka. Jokowi ingin jumlah penerima ini ditingkatkan.
“Jumlah penerima beasiswa juga sudah meningkat tujuh kali lipat dari awal LPDP dibuka, tapi ini masih jauh, masih sangat kurang. Saya kira perlu ditingkatkan paling tidak lima kali lipat dari yang sudah ada sekarang,” tandasnya. (Z-4)
KUALITAS pendidikan yang baik merupakan tiang dan pondasi utama untuk membangun masyarakat yang mandiri. Salah satunya melalui program Beasiswa Sobat Bumi.
Sabrina Woro Anggraini, influencer dan Puteri Indonesia yang juga lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) menjadi salah satu pembicara.
UT menargetkan APK tahun ini dan tahun depan mahasiswa UT dapatmencapai 750 ribu hingga 1 juta orang.
Sebanyak 825 PTS harus melakukan akreditasi tahun ini.
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Universitas Nusa Cendana (Undana) menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Undana berhasil menduduki peringkat ke-133 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
MASIH ingat postingan viral tentang ratusan pelamar kerja warung seblak di Ciamis? Isu sempitnya lapangan kerja dibanding jumlah pencari kerja bukanlah hal baru.
Anemia pada anak dapat mengganggu tumbuh kembangnya baik secara kognitif, fisik, maupun sosial. Anemia disebabkan oleh sejumlah faktor, antara lain kekurangan zat besi.
WAKIL Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan saat ini banyak masyarakat mulai masuk ke masa aging population yang artinya populasi dan strukturnya mulai menua.
Usman Kansong mengatakan anak yang terpapar judi online bisa dikategorikan dalam dua golongan yaitu anak dengan orangtua yang gemar berjudi secara online sehingga dikatakan sebagai korban,
Indonesia Future Network (IFN) Future Talent mengumpulkan 24 tokoh muda pendidikan untuk membahas terobosan-terobosan aksi demi menyukseskan bonus demografi Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia cukup baik pada variabel pasar tenaga kerja lantaran banyaknya angkatan kerja dan didukung bonus demografi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved