Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM menjalani momen mendekati Hari Raya Idul Adha, umat Islam diminta lebih memahami dan mengikuti jadwal puasa tarwiyah dan arafah sesuai tuntunan Islam. Informasi ini diperoleh dari Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam yang memberikan pedoman terpercaya terkait praktik ibadah.
Menurut NU, puasa tarwiyah diwajibkan pada 8 Zulhijah, sementara puasa arafah dilakukan pada 9 Zulhijah. Pentingnya memahami dan mengikuti jadwal ini tidak hanya bentuk ketaatan kepada Allah, tetapi juga sebagai wujud penghayatan terhadap makna sebenarnya dari ibadah puasa sunnah.
Puasa tarwiyah, yang dilaksanakan dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha, menandai awal dari serangkaian persiapan untuk merayakan momen bersejarah tersebut. Puasa ini menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan penuh kesungguhan hati.
Baca juga: Jadwal Puasa 1 Zulhijah 2023, Dalil dan Niat Puasa Arafah-Tarwiyah
Sementara itu, puasa arafah yang dilaksanakan sehari sebelum Idul Adha menandakan momen introspeksi diri. Umat Islam berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas spiritualitas. Pada hari ini, umat Islam juga mengadakan doa-doa khusus sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Hari Raya Idul Adha dirayakan pada 10 Zulhijah, ketika umat Islam melaksanakan ibadah kurban sebagai simbol pengorbanan dan ketaatan yang tinggi kepada Allah. Puasa tarwiyah dan arafah menjadi landasan spiritual bagi umat Islam untuk merayakan Idul Adha dengan penuh keikhlasan dan makna mendalam.
Baca juga: Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Latin, Arab, dan Artinya
Oleh karena itu, mengetahui dan memahami jadwal puasa tarwiyah dan arafah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk kesiapan mental dan spiritual dalam menghadapi momen bersejarah Idul Adha. Dengan demikian, umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa sunah ini dengan penuh kesadaran dan makna yang mendalam.
13 Januari 2024:Awal Bulan Rajab (Bulan Mulia).
25-27 Januari 2024: Puasa Ayyamul Bidh Rajab.
8 Februari 2024: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.
11 Februari 2024: Awal Bulan Syakban.
23-25 Februari 2024: Puasa Ayyamul Bidh Syakban.
25 Februari 2024: Nisfu Syakban.
12 Maret 2024: Perkiraan Awal Puasa Ramadan 1445 H.
28 Maret 2024: Nuzulul Qur'an.
1-9 April 2024: 10 Hari Terakhir Ramadan.
10/11 April 2024: Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
22-24 April 2024: Puasa Ayyamul Bidh Syawal.
9 Mei 2024: Awal Bulan Dzulqa'dah (Bulan Mulia).
21-23 Mei 2024: Puasa Ayyamul Bidh Dzulqa'dah.
8 Juni 2024: Awal Bulan Dzulhijjah (Bulan Mulia).
8-17 Juni 2024: 10 Hari Pertama Dzulhijjah.
15 Juni 2024: Puasa Tarwiyah.
16 Juni 2024: Wukuf di Arafah (Puasa Arafah).
17 Juni 2024: Hari Raya Idul Adha 1445 H.
18-20 Juni 2024: Hari Tasyrik.
21-23 Juni 2024: Puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah.
7 Juli 2024: Tahun Baru Islam 1446 H (Bulan Mulia).
15 Juli 2024: Puasa Tasua.
16 Juli 2024: Puasa Asyura.
19-21 Juli 2024: Puasa Ayyamul Bidh Muharram.
6 Agustus 2024: Awal Bulan Safar.
18-20 Agustus 2024: Puasa Ayyamul Bidh Safar.
5 September 2024: Awal Bulan Rabiul Awal.
16 September 2024: Maulid Nabi Muhammad SAW.
17-19 September 2024: Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal.
4 Oktober 2024: Awal Bulan Rabiul Akhir.
16-18 Oktober 2024: Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Akhir.
3 November 2024: Awal Bulan Jumadil Awal.
15-17 November 2024: Puasa Ayyamul Bidh Jumadil Awal.
3 Desember 2024: Awal Bulan Jumadil Akhir.
15-17 Desember 2024: Puasa Ayyamul Bidh Jumadil Akhir.
Niat puasa tarwiyah 8 Zulhijah.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa sunah bulan Zulhijjah karena Allah Ta'ala.
Niat puasa arafah 9 Zulhijah.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku niat berpuasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.
Keutamaan puasa tarwiyah, meskipun tidak tersurat secara tegas dalam dalil-dalil, dapat kita temukan dalam kerangka pemahaman tentang puasa sunnah pada sepuluh hari pertama Zulhijah. Puasa tarwiyah, yang jatuh pada 8 Dzulhijah, memegang peran yang signifikan dalam persiapan spiritual menjelang Hari Raya Idul Adha.
Secara konseptual, puasa tarwiyah dapat dianggap sebagai bentuk ibadah yang menunjukkan ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT. Walaupun tidak ada petunjuk langsung dalam kitab suci yang menggariskan anjuran khusus untuk puasa tarwiyah, praktik ini diwariskan melalui tradisi dan pemahaman dalam masyarakat Islam.
Puasa tarwiyah juga dianggap sebagai salah satu langkah awal menuju kesucian jiwa dan peningkatan spiritualitas. Dalam melaksanakan puasa ini, umat Islam diberi kesempatan merefleksikan diri, membersihkan hati dari dosa, dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan tekad yang teguh.
Secara menarik, keistimewaan puasa tarwiyah tidak hanya terletak pada aspek spiritual, tetapi juga mencakup aspek pahala yang luar biasa. Meskipun tidak dapat diukur secara materi, pahala ini dianggap melampaui bahkan pahala yang diperoleh melalui perbuatan besar seperti berjihad. Ini menggarisbawahi keutamaan dan keagungan puasa tarwiyah dalam skala pahala spiritual.
Dengan demikian, melalui puasa tarwiyah, umat Islam tidak hanya menjalankan ibadah sebagai rutinitas ritual, tetapi juga merasakan kedalaman makna spiritual dan kebermaknaan yang dapat mengarah pada peningkatan kualitas keimanan. Puasa ini memberikan landasan yang kokoh untuk memasuki periode perayaan Idul Adha dengan hati bersih dan penuh kebersyukuran kepada Allah SWT.
"Tiada amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah daripada amal yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah)." Para sahabat bertanya, "Tidakkah termasuk berjihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak, kecuali bagi orang yang berjihad dengan jiwa dan harta, tetapi tidak ada yang kembali sama sekali." (HR Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Rasulullah SAW pernah menyebutkan puasa arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Beliau bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya: Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu. (HR Muslim)
Selain itu, dalam riwayat lain disebutkan, puasa Arafah disebut sebagai amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Landasannya didasarkan dari salah satu riwayat hadis yang dikisahkan oleh Hafshah bin Umar bin Khattab RA.
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)
(Z-2)
Imam An Nawawi menyebut puasa sembilan hari sebelum Hari Raya Iduladha termasuk amalan paling utama. Puasa tersebut termasuk puasa Tarwiyah 8 Zulhijah dan puasa Arafah pada 9 Zulhijah.
Puasa Syawal merupakan praktik puasa sunnah yang dilakukan umat Muslim setelah selesai bulan Ramadan. Puasa ini dikenal sebagai puasa enam hari di bulan Syawal.
Kita bisa melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut maupun terpisah. Namun, lebih dianjurkan untuk melakukannya secara berturut-turut.
Menjalani sahur saat bulan Ramadan sangat disarankan bagi umat Muslim yang berencana untuk berpuasa. Selanjutnya, bagaimana caranya membaca niat sahur?
Niat puasa Ramadan menurut Imam Malik cukup dibaca sekali di awal malam Ramadan. Di sisi lain, Imam Syafii mengajarkan wajib membaca niat puasa Ramadan setiap malam bulan Ramadan.
Tentunya bacaannya berbeda dengan niat puasa satu hari. Bahkan, niat puasa Ramadan juga berbeda dengan puasa qadha atau sunnah lainnya.
Puasa Arafah merupakan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah, bertepatan dengan Hari Arafah saat ibadah haji berlangsung.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun." (HR Tirmidzi)
Para ulama sepakat bahwa boleh mengamalkan hadis dhaif hanya dalam rangka fadla'ilul a'mal (untuk memperoleh keutamaan).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved