Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FILM dokumentasi yang memperlihatkan kunjungan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru ke Indonesia memiliki durasi 60 menit. Rekaman itu amat penting dalam sejarah Indonesia karena India merupakan pendukung kemerdekaan Indonesia pertama disusul Australia.
Sayangnya, dalam waktu dekade ke belakang, film tersebut tidak ada di tangan Indonesia, tidak ada satu cetakan film pun yang dapat ditemukan, seolah-olah film ini hilang bersama sejarahnya.
Rekaman dokumenter Pandit Nehru Visits Indonesia diproduksi di Indonesia oleh Perusahaan Film Negara (PFN). Salah satu juru kameranya ialah Mick Von Bornemann, juru kamera Belanda kelahiran Indonesia. FIlm dokumenter itu direkam pada 1950 ketika Nehru bersandar di Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Baca juga: IHA Terus Dorong Masyarakat Rawat Sejarah dan Budaya Indonesia
Bornemann membawa cetakan 16 mm, sebagai bukti pengalaman kerja dan keterampilannya. Lalu ia menyimpan cetakan tersebut di National Film and Sound Archive of Australia (NFSA) pada 1983, kala NFSA baru saja didirikan, di Canberra.
FIlm berjudul Pandit Nehru Visits Indonesia menggambarkan kekaguman rakyat Indonesia terhadap Soekarno. Nehru datang atas undangan Soekarno sebagai tamu kenegaraan, kunjungan berlangsung selama 10 hari.
Nehru bersama Soekarno melakukan perjalanan dari Jakarta hingga Bali, melalui Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Baca juga: Australia Serahkan Film Dokumenter Era Kemerdekaan kepada Indonesia
Dalam kunjungannya, Nehru diajak untuk melihat-lihat koleksi sejarah di Museum Nasional, kebun raya, Gunung Papandayan, Candi Borobudur, Candi Prambanan, hingga diperlihatkannya pertunjukkan kesenian Bali dengan keriuhan sambutan yang besar oleh rakyat Indonesia.
Undangan kenegaraan yang diberikan Soekarno karena pada Juli 1947, sesudah ‘Aksi Polisi Belanda’ pada 21 Juli 1947 ketika masuknya pasukan Belanda ke wilayah Republik Indonesia di Jawa Tengah, membuat Nehru menjadi pemimpin internasional pertama yang mengajukan masalah terhadap aksi tersebut.
Perdana Menteri Australia Ben Chifley menyusul Nehru kepada Dewan Keamanan PBB dengan mengajukan masalah ‘Dutch Police Action’.
Perdana Menteri Australia tersebut juga sangat mempengaruhi PBB saat ‘Aksi Polisi’ kedua Belanda pada Desember 1948. Chifley mengadakan the “Inter-Asian Relations Conference on Indonesia” di New Delhi, India, 20 -23 Januari 1949. Serangkaian tersebutlah membuat Soekarno mengundang Nehru sebagai tamu kenegaraan, serta menjalin persahabatan dengan Austalia sampai saat ini.
David Hanan, Akademisi Australia penggiat kebudayaan dan sejarah, adalah orang yang menonton film Pandit Nehru Visits Indonesia untuk pertama kalinya pada 1993. Hanan menemukannya saat sedang menyelusuri koleksi film dokumenter seputar Asia yang disimpan National Film and Sound Archive of Australia (NFSA).
Setelah bertahun-tahun, Hanan baru mengetahui bahwa tidak ada salinan film dokumenter Pandit Nehru Visits Indonesia di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan asumsi rekaman tersebut memiliki reputasi yang baik karena berada pada masa kepresidenan Soekarno.
Meskipun ANRI memiliki foto bersejarah kunjungan Perdana Menteri India, Jawaharial Nehru ke Indonesia, namun tidak ada sama sekali film ini diingat.
Atas kerja sama ANRI dengan Kedutaan Besar Australia akhirnya dibuatkannya salinan digital sebagai arsip sejarah milik Indonesia agar seluruh generasi Indonesia mengetahui periode sejarah kemerdekaannya.
Salinan digital tersebut diberikan pada 5 Desember 2023 oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams kepada Kepala ANRI Imam Gunarto, serta David Hanan sang penemu arsip film dokumenter tersebut. (Z-1)
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Film dengan konsep tanpa skenario inilah yang membuat mantan suami Rossa, Yoyo Padi, serta anaknya Rizky Langit Ramadhan turut hadir dalam film dokumenter ini.
AJ McLean dari Backstreet Boys ungkap bagaimana boy band mereka dieksploitasi mantan manajer Lou Pearlman dalam seri dokumenter Netflix, Dirty Pop: The Boy Band Scam.
Poster bernuansa abu-abu itu juga menampilkan judul berukuran besar bertuliskan All Access To Rossa 25 Shining Years.
Di balik pencapaiannya sebagai diva Indonesia, film All Access to Rossa 25 Shining Years akan menunjukkan Rossa yang juga sejatinya adalah manusia.
Film dokumenter Ia Am; Celine Dion menceritakan tentang kehidupan artis legendaris dan perjuangannya melawan kelainan neurologis langka, sindrom orang kaku (SPS).
GP perdana di Buddh dihadiri oleh lebih dari 100 ribu penggemar untuk melihat sejarah baru di negara tersebut pada tahun lalu.
POLDA Metro Jaya menangkap seorang laki-laki warga negara India berinisial VVS atas dugaan penipuan berkedok investasi trading forex fiktif. Korban mengalami kerugian hingga Rp3,5 miliar.
BEBERAPA implikasi akan terjadi apabila pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) dari hasil investigasi Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) diterapkan.
Justin Bieber dibayar sebesar US$10 juta (Rp162,6 miliar) untuk penampilan eksklusifnya itu.
PM India Narendra Modi ke Rusia, menunjukkan hubungan erat antara kedua negara meskipun ketergantungan Kremlin pada Tiongkok meningkat.
pencegahan terhadap penyelundupan itu terjadi, berawal dari kecurigaan petugas X-Ray yang melihat koper milik penumpang berinisial RM di bagasi pesawat Indigo Air
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved