Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SECARA etimologis, konsep tawadhu berasal dari kata "ittadha’a," yang merujuk pada tindakan merendahkan diri dalam arti yang positif. Dalam konteks istilah, tawadhuk menggambarkan sikap yang mengekspresikan kerendahan hati terhadap hal-hal yang dianggap mulia atau agung.
Imam Al-Ghazali, dalam karyanya Ihya Ulumudin, mengartikan tawadhuk sebagai sikap mengesampingkan kedudukan diri sendiri dan mengakui keutamaan orang lain di atas diri kita.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tawadhu merupakan sikap yang berkebalikan dengan sifat sombong atau takabur. Individu yang menerapkan tawadhu tidak melihat dirinya sebagai yang terbaik dan tidak melebih-lebihkan diri, sedangkan individu yang sombong cenderung menilai dirinya secara berlebihan.
Baca juga: Arti Tafakur, Jenis, Cara, dan Manfaatnya untuk Umat Islam
Ciri-ciri orang tawadhu berdasarkan penjelasan Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad di dalam kitabnya, sebagai berikut:
- Lebih memilih tidak dikenal daripada dikenal (menjadi orang yang terkenal).
- Bersedia menerima kebenaran dari siapa saja datangnya, tidak peduli status sosial mereka.
- Menyayangi fakir miskin, bahkan tidak segan-segan untuk duduk bersama kaum fakir miskin.
- Bersedia mengurus kepentingan orang lain dengan sebaik-sebaiknya.
- Mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah melaksanakan kewajibannya dan memberi maaf kepada mereka yang mengkhianatinya.
Baca juga: Pengertian Tawasul, Jenis, Bacaan, dan Manfaatnya
Sebagai sebuah sikap yang dimuliakan dalam Islam, tawadhu memberikan manfaat kepada orang yang meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat dirasakan ketika meneladani sifat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari.
1. Terhindar dari penyakit hati
Manfaat pertama ketika meneladani sikap tawadhu adalah terhindar dari penyakit hati atau iri terhadap pencapain orang lain. Sikap tawadhu akan mencegah kita untuk bersikap sombong atau bahkan mengagung-agungkan diri di hadapan orang lain.
2. Allah akan mengangkat derajatnya
Manfaat selanjutnya adalah Allah akan mengangkat derajat umatnya yang memiliki sikap rendah hati. Hal ini berdasarkan keterangan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim berikut, Rasulullah SAW bersabda:
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
Artinya, "Dan tidaklah seorang ber-tawadhu dengan niat semata-mata hanya karena Allah Swt., melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim).
3. Menciptakan keharmonisan sesama manusia
Tidak hanya memberikan kebaikan pada diri sendiri, sikap rendah hati juga membawa keberkahan terhadap orang lain.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda:
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
Artinya, "Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga kalian tidak merasa bangga diri lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya terhadap orang lain."
Baca juga: Tafsir Surat Al-Mu'minun Ayat 16 tentang Hari Kebangkitan
Sikap tawadhu dapat tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari:
1. Memberikan Kesempatan pada Orang Lain
Sikap tawadhu dapat terlihat ketika seseorang memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara atau memberikan pendapat. Ini mencerminkan penghargaan terhadap pandangan dan kontribusi orang lain.
2. Menerima Kritik dengan Terbuka
Individu yang tawadhu menerima kritik dengan lapang dada dan berusaha untuk belajar dari feedback yang diberikan. Mereka tidak merasa terancam atau merasa lebih baik dari orang yang memberikan kritik.
3. Bekerja di Tim dengan Kolaboratif
Dalam lingkungan kerja atau proyek tim, sikap tawadhu tercermin dalam kemampuan untuk bekerja sama secara kolaboratif. Mereka tidak mencari pengakuan pribadi, tetapi fokus pada pencapaian tujuan bersama.
4. Menghargai Pekerjaan Orang Lain
Orang yang tawadhu menghargai kontribusi dan pekerjaan orang lain. Mereka tidak meremehkan atau merasa lebih unggul, melainkan bersyukur dan menghormati kerja keras orang lain.
5. Menolong Tanpa Menunjukkan Kelebihan
Tawadhu dapat terlihat ketika seseorang memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain tanpa menonjolkan diri atau mengharapkan pujian. Mereka berbuat baik tanpa mengumbar prestasi.
6. Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf
Sikap tawadhu tercermin ketika seseorang mampu mengakui kesalahan yang dilakukannya, tanpa mencari alasan atau menyalahkan orang lain. Selain itu, mereka juga bersedia meminta maaf dan belajar dari kesalahan tersebut.
7. Tidak Menunjukkan Kekayaan atau Posisi Sosial
Orang yang tawadhu tidak mencoba menonjolkan kekayaan atau posisi sosial mereka. Mereka bersikap sederhana dan tidak menggunakan materi atau status sosial sebagai alat untuk merendahkan orang lain.
8. Berbagi Ilmu dan Pengalaman
Sikap tawadhu terlihat ketika seseorang bersedia berbagi ilmu dan pengalaman tanpa merasa superior. Mereka membantu orang lain untuk berkembang dan tumbuh bersama.
Contoh-contoh tersebut menggambarkan bagaimana sikap tawadhu dapat diaplikasikan dalam interaksi sehari-hari, menciptakan lingkungan yang penuh penghargaan dan kolaborasi.
(Z-9)
ISLAM berkemajuan dalam tulisan ini mengacu pada Risalah Islam Berkemajuan (RIB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang disahkan dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta.
Jika salah satu di antara keduanya belum beragama Islam, pasangan tersebut haruslah bersedia masuk ke dalam agama Islam untuk menyempurnakan pernikahan yang dilangsungkan.
Hasil penelitian dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menemukan bahwa hubungan seksual yang baik ialah setiap empat malam sekali.
Baznas dan Poroz tidak hanya berkolaborasi dalam program Z-Auto, dan program lainnya saja, tetapi juga melakukan sertifikasi terhadap amil-amil zakat yang ada di bawah naungan Poroz.
Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah yang akan dibahas kali ini yaitu Al-Muhshi (الْمُحْصِيُّ). Tahukah kamu makna Al-Muhshi sebagai salah satu asmaul husna dari Allah?
Imam Tirmizi meriwayatkan banyak hadis tentang fisik Nabi Muhammad SAW. Salah satunya tentang khatamun nubuwah atau cap/tanda kenabian pada diri beliau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved