Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AHLI Gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fitri Hudayani menyatakan masyarakat dapat mengatur asupan gizi seimbang saat bekerja atau beraktivitas di luar rumah dengan menghindari makanan yang dominan mengandung lemak.
"Jika sudah mengonsumsi makanan tradisional yang mengandung santan, makanan lain yang harus dipilih untuk kita konsumsi adalah makanan yang tidak digoreng atau juga bersantan," kata Fitri, dikutip Rabu (11/10).
Fitri menuturkan sering kali masyarakat yang tidak membawa bekal, membeli makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat di sela waktu istirahat beraktivitas. Padahal, makanan tersebut mengandung minyak, santan, kelapa, tepung, atau umbi-umbian dalam bahan olahannya.
Baca juga: Masyarakat Dianjurkan Perbanyak Konsumsi Buah Saat Cuaca Panas
Salah satu jenis makanan yang mengandung banyak lemak adalah makanan tradisional berupa rendang dan sayur lodeh. Memakan hidangan itu dalam jumlah banyak dikhawatirkan dapat menyebabkan asupan energi dalam
tubuh menjadi berlebihan.
Maka dari itu, lanjut dia, konsumsi makanan yang berlemak sebaiknya tidak dilakukan dalam jumlah yang berlebihan atau secukupnya saja.
Kalaupun ingin memakan makanan berlemak, Fitri menyarankan masyarakat untuk menambah lauk lain yang mengandung serat dan rendah energi.
Baca juga: Anda Sedang Diet? Jangan Musuhi Karbohidrat
Ia juga mengingatkan jika asupan gizi seseorang berbeda-beda untuk tiap individu tergantung usia, jenis kelamin dan aktivitas fisik yang dijalani.
"Misalnya pada orang dewasa semakin bertambah usia, maka ada pengurangan kebutuhan energi. Hal ini disebabkan adanya proses perlambatan metabolisme, laki-laki dewasa membutuhkan energi yang lebih tinggi dibandingkan perempuan," ujarnya.
Hal lain yang harus diperhatikan yakni semakin aktif seseorang bergerak dalam kegiatan sehari-hari, maka tubuh akan membutuhkan energi lebih tinggi dibandingkan orang dewasa yang hanya duduk saat melakukan aktivitas pekerjaan.
Setelah memahami dampak dari membeli makanan yang tidak sehat, Fitri menjelaskan cara untuk mengetahui apakah makanan yang dikonsumsi sudah sesuai dengan kebutuhan yaitu dengan mengukur berat badan minimal tujuh hari sekali, guna memastikan berat badan tetap dalam batas normal.
"Kita upayakan indeks massa tubuh kita dalam nilai normal yaitu antara 18,5 hingga 23 kg/m2," ucapnya.
Sedangkan untuk menjaga berat badan tubuh tetap normal sembari berkegiatan, masyarakat dianjurkan menjaga asupan gizi seimbangnya sesuai dengan kebutuhan yang berasal dari karbohidrat.
Takarannya adalah kurang lebih 60% dari kebutuhan energi yang berasal dari makanan pokok, misalnya nasi atau kelompok penukarnya, sayur dan buah-buahan. Adapun 25% energi lainnya berasal dari lemak serta 15% dari sumber protein hewani seperti daging, ikan dan telur.
"Dianjurkan lemak bukan berasal dari sumber lemak jenuh. Misalnya jeroan, kulit, dan gorengan sebagai makanan selingan," ujarnya.
Fitri mengatakan protein hewani juga bisa pula diganti dengan kacang-kacangan yang telah diolah berupa tahu dan tempe yang dikonsumsi sebagai lauk pauk.
"Komposisi di atas dapat diterjemahkan ke dalam susunan makanan sehari-hari, baik yang dikonsumsi di rumah maupun yang disiapkan untuk bekal saat beraktivitas di luar rumah. Begitu juga dengan makanan yang kita beli di luar. Sebaiknya memilih makanan yang memang sehat dan tidak memberikan risiko kelebihan asupan," pungkas Fitri. (Ant/Z-1)
Yang perlu kita jaga adalah kualitas tanahnya, kualitas lingkungannya, sehingga tumbuhan atau hewan tersebut bisa terjaga kualitasnya saat kita makan.
Penderita diabetes tidak perlu menghindari nasi selama takaran yang dikonsumsi masih dalam batas wajar dan sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka.
CEO Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah S Saminarsih, mendorong pemerintah untuk membuat petunjuk teknis dalam program Makan Bergizi Gratis.
Kementerian Kesehatan berupaya mencegah stunting pada balita melalui intervensi spesifik yang menyasar remaja puteri, ibu hamil, bayi dan balita.
PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto telah menekankan program makan bergizi gratis harus dijalankan dan tidak boleh dihilangkan dari program unggulan.
Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi Hasan Nasbi membantah rumor tentang anggaran makan gratis dan bergizi yang dipangkas menjsdi Rp7.500 per porsi.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
Ke-10 makanan ini dipercaya dapat melancarkan dan emningkatkan asi yang bagus untuk bayi yang baru lahir.
Produksi ASI yang optimal sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi terbaik.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut program makan siang bergizi gratis di pemerintahan Prabowo-Gibran belum tentu memakai susu.
Raniah Alaydroes menceritakan makanan dengan penampilan yang menarik menjadi cara andalannya mengenalkan variasi makanan kepada anak.
PRESIDEN Joko Widodo melalui Kementerian Kesehatan memberikan lampu hijau kepada Kementerian Keuangan untuk mengenakan cukai atas pangan olahan, termasuk pangan olahan cepat saji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved