Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA 2050, proyeksi jumlah Orang dengan Demensia di Indonesia akan mencapai 4 juta orang. Menurut Alzheimer's Indonesia (ALZI) dan Alzheimer's Disease International (ADI), sekitar 1,6 juta kasus demensia dapat ditunda atau bahkan dihindari dengan mengatasi 12 faktor risiko tertentu.
Alzheimer Indonesia, yang merupakan anggota ADI, bersama-sama dengan Federasi Asosiasi Alzheimer di seluruh dunia, mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk berperan aktif dalam mendanai penelitian, pendidikan, dan layanan dukungan yang bertujuan mengurangi risiko demensia sebagai bagian penting dari rencana penanganan nasional.
“Demensia bisa terjadi pada siapa pun, umumnya terjadi di usia 65 tahun ke atas, tetapi tidak menutup kemungkinan usia produktif juga bisa terdiagnosis Demensia,” ujar Direktur Eksekutif Alzheimer Indonesia Michael Maitimoe.
Baca juga: Demensia dan Alzheimer Ancam Kejahteraan Hidup, Cegah sejak Dini
Demensia dapat mengenai siapa saja, meskipun biasanya terjadi pada usia 65 tahun ke atas. Tanda-tanda awal seperti kehilangan ingatan, kesulitan menemukan jalan pulang, dan gejala lain sering diabaikan sebagai hal yang wajar.
Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk mengenali 10 gejala demensia sejak dini dan menerapkan gaya hidup sehat, termasuk pola makan bergizi, olahraga teratur, serta menjaga kesehatan fisik, mental, dan psikologis untuk mencegah demensia.
Terdapat banyak faktor risiko demensia yang dapat dikendalikan oleh individu, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, isolasi sosial, cedera kepala, serta kondisi seperti diabetes, gangguan pendengaran, depresi, obesitas, dan hipertensi.
Baca juga: Setiap Tiga Detik, Satu Orang di Dunia Alami Demensia
Faktor risiko lainnya termasuk polusi udara dan akses terbatas ke pendidikan usia dini, yang menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya.
“Kami menyerukan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk berinvestasi dalam penelitian dan layanan dukungan, untuk mengurangi risiko demensia, dan untuk berinvestasi dalam kampanye kesadaran pengurangan risiko; kampanye yang jelas dan persuasif yang menghilangkan kebisingan dan kebingungan dari sebagian besar pesan layanan kesehatan”, kata Regional Director Asia Pacific Alzheimer's Disease International DY Suharya.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan menyediakan layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup Orang Dengan Demensia (ODD), seperti akses terjangkau ke layanan kesehatan, perawatan jangka panjang, dan perawatan kesehatan mental.
Meskipun terdapat kemajuan dalam pengembangan terapi obat demensia, perawatan tersebut mungkin tidak cocok atau tersedia untuk semua ODD.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk berinvestasi dalam inisiatif pengurangan risiko demensia yang melibatkan pendanaan dan perubahan kebijakan. Pendanaan ini dapat berkontribusi pada upaya pemerintah dalam mengurangi angka merokok, mengatasi masalah kesehatan mental, meningkatkan akses terhadap alat bantu dengar, dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang demensia serta pengurangan risikonya.
Pemerintah memiliki peran krusial dalam mengurangi risiko demensia di masyarakat, dan kerja sama dengan organisasi nonprofit seperti Alzheimer Indonesia dapat membantu mencapai tujuan ini. Selain itu, pemerintah juga diharapkan meningkatkan perawatan dan pendampingan untuk ODD dan keluarga mereka.
“Alzheimer Indonesia berharap adanya kemajuan dalam kerja sama bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang terlaksana sejak tahun 2013 dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang demensia Alzheimer dan mengurangi risikonya. Kami sangat berharap kerja sama ini dapat membantu juga system diagnosa, treatment dan care untuk Orang Dengan Demensia dan caregivers-nya di Indonesia,” kata Michael.
Alzheimer Indonesia merayakan satu dekade kehadirannya dengan mengadakan berbagai kegiatan, termasuk konser amal dan pameran seni yang melibatkan Orang dengan Demensia. Semua langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang demensia dan mengurangi risikonya.
Selain konser amal tersebut, juga diadakan pameran karya seni Sehat Bersama ALZI (SERAZI) dengan tema Celebrating Life with You.
Karya seni lukisan ini adalah hasil karya Orang dengan Demensia yang difasilitasi oleh perwakilan anak muda dari Universitas Katolik Atma Jaya bersama Panti Werdha STW Ria Pembangunan Cibubur dan Kanopi Nursing Home serta didukung oleh MERAMU, Eisai, dan Miwa Pattern. (Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
BEBERAPA kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele bisa berdampak negatif pada fungsi otak kita dan mempercepat risiko pikun. Ini lima di antaranya.
Bisa dibilang myokine sangat hebat. Hormon ini dapat mengontrol metabolisme serta mencegah penuaan dini, demensia, dan kanker. Berikut penjelasannya.
Peran otot begitu penting bagi kita. Ada tiga peran otot. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.
Berbicara dua bahasa setiap hari, terutama pada tahap awal dan pertengahan kehidupan mungkin memiliki efek jangka panjang pada kognisi dan saraf.
SEBANYAK 27 calon jemaah haji dari Embarkasi Solo (SOC) terpaksa dipulangkan ke daerah asal ketika pemberangkatan ke Tanah Suci Mekkah tinggal menyisakan empat hari lagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved