Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengancam akan menutup pabrik bandel penyumbang emisi dan polusi udara terbesar di wilayah Jabodetabek. Menanggapi itu, Climate Impact dari Yayasan Indonesia Cerah Diya Farida mengungkapkan, hal itu merupakan perkembangan yang bagus. Namun, ia menegaskan agar jangan sampai ancaman Luhut itu hanya sebatas 'gertak sambal' semata.
"Sanksi baru bisa dilihat efektivitasnya jika betul-betul dijalankan dengan konsisten dan tanpa tebang pilih. Apabila hal itu tidak dilakukan, ya tentu ini akan cuma menjadi gertak sambal," kata Diya saat dihubungi, Sabtu (19/8).
Menurut dia, salah satu contoh aturan mengenai pengendalian polusi udara di Jabodetabek yang tidak berjalan efektif adalah uji emisi. Padahal, aturan itu sudah ada jauh sebelum isu polusi udara Jabodetabek ramai diperbincangkan.
Baca juga: Luhut Ancam Tutup Pabrik Bandel Penyumbang Emisi Besar Penyebab Polusi
"Jadi saya kira ini bergantung dari bagaimana implementasinya di lapangan. Sanksi bagi pelanggar di pabrik dan industri juga perlu dijalankan secara konsisten, jangan hanya menjadi ajang seremonial di saat isu tersebut ramai diperbincangkan," beber dia.
Menurut dia, sudah sepantasnya para pabrik yang melanggar aturan emisi diberikan sanksi. Pasalnya, selain transportasi dan kendaraan bermotor, pabrik dan industri serta PLTU batu bara adalah sumber polusi di Jabodetabek.
Baca juga: Rapat Polusi Udara, Bahas WFH Seluruh Kementerian
Selesaikan dari Hulu
Juru Kampanye Keadilan Perkotaan Greenpeace Indonesia Charlie Abajalil menilai, permasalahan polusi udara harus diselesaikan dari sumber masalahnya. Solusi jangka panjang dan kebijakan yang ambisius harus diambil jika tak ingin masalah ini berulang.
"Pemerintah harus melakukan inventarisasi emisi secara berkala, perketat standar pencemaran udara mengikuti ambang batas WHO, serta merancang sistem peringatan dini jika kualitas udara tercemar," beber dia.
Dengan begitu, menurut dia, dampak polusi udara dapat ditekan dan warga bisa mendapatkan hak untuk menghirup udara bersih.
"Kebijakan pemberian subsidi kendaraan listrik adalah solusi palsu. Subsidi tersebut sebaiknya digunakan untuk memperbanyak transportasi umum massal berbasis listrik, bukan kendaraan pribadi. Terlebih lagi sumber listriknya masih berasal dari energi fosil," pungkas dia.
(Z-9)
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved