Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Indonesia telah melonggarkan aturan mengenai protokol kesehatan covid-19 dengan memperbolehkan masyarakat melakukan kegiatan di ruang publik tanpa menggunakan masker.
Meski demikian, Guru Besar Universitas Yarsi Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, sebaiknya ada upaya penyuluhan kesehatan ke publik agar masyarakat sadar 3 hal tentang masker.
"Pertama, kalau masuk ruangan yang berisiko tertular penyakit menular lewat udara maka baiknya pakai masker. Kedua, kalau sedang sakit di saluran pernapasan jenis apapun maka baiknya pakai masker untuk tidak menulari orang lain, dan terakhir kalau daerah kita sedang polusi udara berat maka baik juga pakai masker, " kata Tjandra, Minggu (11/6).
Baca juga : Pemprov DKI Cabut Aturan Wajib Masker di Angkutan Umum
Ia menegaskan, dengan WHO mencabut darurat kesehatan global covid-19 pada 5 Mei yang lalu maka bukan berarti sudah hilang. Tetap akan ada covid-19, seperti halnya tetap juga ada penyakit menular lain seperti TB, ISPA, demam berdarah, diare dan ISPA.
Baca juga : Penumpang KRL Commuterline Masih Wajib Bermasker
"Untuk covid maka memang mungkin saja akan ada varian baru dari waktu ke waktu, dengan 3 kemungkinan skenario," kata dia.
Pertama base scenario yang paling mungkin terjadi, dimana varian baru kurang lebih seperti sekarang ini. Kedua best scenario dimana varian baru lebih ringan dari sekarang dan ketiga worst scenario dimana varian baru nya jadi lebih berat dari keadaan sekarang.
"Jadi tentu kita perlu waspada terhadap varian baru, dan juga kita tetap harus waspada terhadap berbagai penyakit menular lainnya, bukan hanya covid," imbuhnya.
Tentang kekebalan, tentu masyarakat dunia (bukan hanya Indonesia) sekarang sudah punya semacam kekebalan dan ini jadi salah satu sebab kenapa di dunia angka covid-19 bisa dikendalikan, selain tentu upaya semua negara yang berhasil dalam pengendalian covid-19 di negaranya masing-masing.
Tetapi, tegas dia, kita juga tidak boleh terpaku dengan angka kekebalan yang disampaikan sudah tinggi itu. Harus diingat bahwa vaksinasi yang kita semua terima saat ini adalah vaksin yang dibuat berdasar varian-varian yang lalu.
"Kalau nanti ada varian baru, bahkan sekarang yang omicron, apalagi kalau ada worst scenario, maka bukan tidak mungkin perlu penyesuaian vaksin di masa datang, " pungkasnya. (Z-8)
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Kualitas udara di DKI Jakarta pada Jumat 5/7 pagi dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Masyarakat disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Masalah kulit wajah seperti kulit kusam, pori-pori besar, komedo, dan breakout seringkali mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri seseorang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, berada pada radius dua kilometer.
Virus flu Singapura memiliki faktor risiko yakni anak menjadi sumber penularan virus. Semakin buruk sosio ekonomi, balita dan anak-anak dapat terinfeksi lebih awal.
Implora Essential Sheet Mask dibanderol dengan harga di bawah Rp5 ribu dan bahan-bahan yang digunakan terbukti berkualitas.
Saat pandemi, KAI Commuter mencatatkan jumlah volume penumpang yang turun drastis.
erkembangan teknologi yang sangat pesat, berimbas pada semua sektor. Dengan penerapan teknologi yang semakin menjadi daya tarik dalam memasarkan properti.
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Akses patogen dibutuhkan sebagai kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi.
Pandemi menyadarkan kita bahwa tantangan kesehatan sangat kompleks serta memerlukan solusi inovatif dan kolaboratif berbasis teknologi.
Keadilan atau equity awalnya dinarasikan sebagai jantung dalam proposal perjanjian ini, lalu dijalankan menjadi tidak berarti apa-apa dan sekedar klise.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved