Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JEMAAH haji Indonesia yang sudah berada di Madinah mendapatkan layanan konsumsi tiga kali sehari. Mereka rata-rata merasa puas dengan menu makanan yang disediakan.
Adi Wijaya, jemaah dari kloter 6 Embarkasi Makassar (UPG-6) yang menginap di Hotel Emaar Elite menilai menu makanan cukup bervariasi dan selalu dilengkapi buah. "Buah ganti-ganti. Kadang-kadang pisang, kadang-kadang pir, kadang-kadang juga jeruk," tuturnya, saat ditemui Selasa (30/5) siang.
Rekan satu kloternya, Muhammad Said mengatakan sejak di Madinah mereka sudah 6 kali makan. Ia menyukai menu makanan yang disajikan. "Siang ini menunya daging, sayur, ada buah pir. Menu favorit, daging dan ayam," kata Said.
Baca juga: Jemaah Haji Khusus Mulai Tiba di Madinah 4 Juni
Meski begitu, Said berharap ada sambal di setiap menu. Selain itu, menurut dia, untuk menu ikan akan lebih enak bila menggunakan ikan laut. "Mestinya kasih ikan laut. Kalau ikan air tawar kurang suka," ungkap Said.
Mengenai distribusi makanan, baik Adi maupun Said, menilai perlu ada perbaikan. Boks-boks makanan didistribusikan secara berkelompok sesuai rombongan dalam kloter. Itu artinya, pengambilan sekaligus untuk sekitar 45 jemaah.
Baca juga: Tips Tetap Sehat saat Beribadah Haji
"Makanya kadang ada yang tidak dapat. Bukan tidak dapat, tapi sudah terambil teman, tidak tahu di kamar mana. Dia cari dulu. Harusnya ambil saja di bagian katering. Kalau empat orang ya ambil empat orang," tutur Said.
Di kamar lain, tampak enam jemaah sedang menikmati makan siang. Ketika ditanya apakah mereka menyukai menu yang disediakan, mereka kompak menjawab, "Senang semuanya."
"Makanan sesuai selera. Alhamdulillah enak, cocok. Menu favorit ada, ini favorit semua," kata Alimin, jemaah haji kloter 7 Batam Hang Nadim (BTH-7).
Tamrin yang mengaku berasal dari Kampar menilai ada yang kurang dari menu yang disajikan. "Ada yang kurang, kurang banyak. Karena ini tempat makan saya kan gede. Makanya makanannya kurang," tuturnya disambut tawa oleh rekan-rekannya.
"Porsinya sudah cukup," timpal Tumiran yang juga tengah menikmati makan siang di kamar tersebut.
Adapun Priyanto sudah mengantisipasi bila menu makanan yang disediakan tidak cocok dengan seleranya. Ia membawa bekal lauk teri kering.
Ia mengaku, sejauh ini tidak ada menu yang tidak ia sukai. "Saya ada menu favorit, tapi belum datang. Pete sama jengkol, nah itu enak," tandasnya. (Z-3)
Sustainability tourism bakal jadi tren terutama di kalangan gen Z. Liburan itu menjadi prioritas gen Z.
Korea Selatan terus mempromosikan produk-produk makanan dan minuman ke Indonesia. Salah satunya, produk pertanian seperti buah-buahan seperti strawberry dan peach.
Tren makanan dan minuman Korea yang semakin mendunia berkat Hallyu atau Korean Wave berhasil mendongkrak ekspor Korean Food ke pasar Indonesia. Hal itu pun dimanfaatkan
Jika produk obat, makanan, serta kosmetik yang beredar sudah terjamin keamanannya, maka konsumen atau masyarakat bisa tenang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi 0,08% secara bulanan (month to month/mtm) pada Juni 2024.
Depresiasi rupiah sangat berdampak pada industri makanan dan minuman (mamin). Pasalnya, suplai bahan baku dari industri tersebut bergantung dari impor.
BPKH tengah merancang skema untuk mengurangi proporsi subsidi nilai manfaat dalam BPIH secara gradual.
MASIH ada 45 jemaah haji Indonesia yang di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah.
PANITIA Khusus (Pansus) Angket Haji 2024 terus mendorong pimpinan DPR untuk segera merespon pansus agar bisa secepatnya menggelar rapat bersama pemerintah
Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci memasuki babak akhir. Ini ditandai dengan dipulangkannya 316 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 30 asal embarkasi Kertajati.
Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.
Jemaah haji Jawa Barat yang diberangkatkan tahun ini sebanyak 40.594 orang. Sekitar 20% di antaranya merupakan warga lanjut usia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved