Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONGRES Bahasa Indonesia (KBI) yang telah diselenggarakan sejak 1938 hingga sekarang, memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia. Kali ini, KBI mengusung slogan Adibasa, Adiwangsa. Apa artinya?
KBI merupakan forum tertinggi yang membahas masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia. Saat menyosialisasikan pelaksanaan KBI XII di tahun 2023, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbudristek mengatakan, tema yang diangkat KBI 2023 adalah ‘Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa’.
Kepala Badan Bahasa, E Aminudin Aziz mengatakan tema KBI XII mengandung makna bahwa penguatan literasi baca tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran tentang kebinekaan yang menjadi fakta keindonesiaan yang meliputi adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama. Selain tema, KBI XII juga menetapkan slogan ‘Adibasa, Adiwangsa’. Apa artinya?
Baca juga : Kongres Bahasa Indonesia Digelar 26-29 Oktober, Angkat Isu Literasi Masyarakat
"Dalam bahasa Sanskerta, Adibasa berarti bahasa yang baik dan Adiwangsa berarti bangsa yang unggul," terang Kepala Badan Bahasa saat menyelenggarakan Diseminasi Pencanangan Tahun KBI XII di Jakarta, Senin (20/3).
Ia menjelaskan, slogan ini menyiratkan cita-cita luhur untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai modal dan sumber kekuatan untuk menjadi negara yang diperhitungkan di tingkat dunia sebagai bangsa yang maju dan utama.
“Sebagai penghela ilmu, bahasa Indonesia telah mampu mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan Nusantara maupun konsep peradaban modern,” ujarnya.
Baca juga : 4 Butir Rekomendasi Kongres Bahasa Indonesia 2023
Amin menjelaskan pemahaman tentang pentingnya bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing haruslah disertai dengan kesadaran akan kedudukan dan fungsinya masing-masing agar dapat membentuk identitas yang kuat serta kemampuan bersaing yang unggul dalam upaya memajukan bangsa dan negara.
“Dengan demikian, kemampuan bahasa yang baik (adibasa) membuat Indonesia dapat menjadi bangsa yang unggul (adiwangsa),” tuturnya.
Adapun, KBI XII memiliki tujuan untuk menetapkan arah kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia dengan menghimpun semua pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait dengan penanganan bahasa, khususnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Selain itu, kongres ini juga akan menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan dalam menjalankan tugas dan fungsi pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.
Baca juga : Forum Widyabasa Indonesia Dukung Iklim Kebahasaan yang Baik
KBI XII memiliki tiga subtema utama, yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah, Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Semua subtema ini bermuara pada peningkatan literasi bahasa dan sastra daerah serta literasi bahasa dan sastra Indonesia.
Subtema pertama, ‘Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah’, meliputi pewarisan bahasa ibu atau bahasa daerah di ranah keluarga, sekolah, dan masyarakat; pendokumentasian bahasa, sastra, dan aksara daerah; peran pemerintah daerah dan komunitas dalam pelestarian bahasa daerah; penelitian mutakhir tentang bahasa daerah; serta strategi pemanfaatan teknologi informasi dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah. Pembicara utama pada subtema ini adalah Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Pendidikan, Stefania Giannini.
Selanjutnya, subtema kedua, ‘Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia’, membahas literasi pada era digital; bahan ajar literasi; pengukuran kecakapan literasi dalam bahasa Indonesia; peran masyarakat dalam penguatan literasi; serta pemartabatan bahasa negara di ruang publik. Subtema ini akan diisi oleh Najwa Shihab sebagai pembicara utama.
Baca juga : Capaian Kinerja Badan Bahasa 2023 Tuai Apresiasi
Kemudian, subtema ketiga, ‘Internasionalisasi Bahasa Indonesia’, mencakup optimalisasi diplomasi bahasa Indonesia melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA); optimalisasi peran perwakilan, mitra kerja, dan diaspora Indonesia di luar negeri dalam internasionalisasi bahasa Indonesia; optimalisasi peran kementerian dan lembaga di dalam negeri dalam internasionalisasi bahasa Indonesia; peran sastra dan budaya dalam diplomasi bahasa; serta penerjemahan sebagai strategi diplomasi bahasa Indonesia. Pembicara utama pada subtema ini yaitu Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi. (Z-4)
Kongres Bahasa Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini selalu dilaksanakan di bulan Oktober. Hal itu tidak lepas dari Oktober sebagai bulan lahirnya Sumpah Pemuda.
KONGRES Bahasa Indonesia (KBI) 2023 yang berjalan pada pada 25 sampai 28 Oktober 2023 telah menghasilkan 4 rekomendasi sebagai pedoman bersama.
Kongres Bahasa Indonesia XII tahun ini fokus membahas tentang masalah kebahasaan dan kesastraan.
Kongres Bahasa Indonesia XII yang akan berlangsung pada akhir Oktober 2023 akan memiliki 3 fokus isu pembahasan.
KONGRES Bahasa Indonesia XII akan segera digelar pada 26-29 Oktober 2023 mendatang.
Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa” Jakarta, 26 29 Oktober 2023
Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menugaskan sejumlah tenaga fungsional penerjemah untuk menjadi juru bahasa
Saat ini ada sebanyak 203.385 satuan pendidikan PAUD di Indonesia dengan jumlah peserta didik sebanyak 6,8 juta jiwa dan 486.451 pendidik.
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
Bertempat di Ubud, Bali, Festival Intur 2024 mengusung tema Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama.
Ditjen Kebudayaan memberikan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi para pelaku budaya yang memperoleh penghargaan.
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved