Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMUNCULAN 'pulau' baru di Kabupaten Kepaluan Tanimbar, Maluku, pascagempa berkekuatan magnitudo 7,5, Selasa (10/1), memantik atensi warga sekitar. Pulau baru yang dimaksud berupa dataran kecil yang membentuk pulau tepat di dekat pantai di daerah tersebut. Bagaimana penjelasannya secara ilmiah?
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, bahwa fenomena alam munculnya pulau baru itu dikenal dengan istilah gunung lumpur atau ‘mud volcano’.
“Sebenarnya peristiwa alam semacam ini merupakan fenomena alam biasa yang dikenal dengan istilah kemunculan gunung lumpur yang populer disebut sebagai “mud volcano”. Gunung lumpur ini terkadang muncul di permukaan beberapa saat pasca terjadinya gempa kuat,” kata Daryono kepada Media Indonesia, Rabu (11/1).
Lebih lanjut, Daryono menjelasan secara fisis, tekanan di dalam lapisan kulit Bumi terakumulasi ketika cairan dan gas bawah tanah tidak dapat keluar akibat terjebak dalam lapisan sedimen. Material lunak ini terperangkap yang kemudian dapat menjadi overpressure jika ditekan oleh gaya tektonik atau karena adanya masukan guncangan gempa kuat sebagai input motion.
“Gempa telah memberi tekanan lebih pada lapisan plastis di bawahnya, saat tekanan di lapisan yang lebih dalam mengendur, tekanan menyebar ke luar. Gunung lumpur atau pulau baru itu akhirnya terbentuk ketika cairan dan gas dalam Bumi menemukan jalan keluar ke permukaan melalui rekahan batuan yang terbentuk akibat guncangan gempa yang kuat,” jelas Daryono.
Selanjutnya material lunak ini secara perlahan bergerak ke atas rekahan, membawa material lumpur membentuk gunungan lumpur. Namun, Daryono menyampaikan umumnya ‘pulau baru’ ini akan hilang dengan sendirinya.
Fenomena kemunculan pulau baru pascagempa yang terjadi di Maluku, kata Daryono juga pernah terjadi di beberapa wilayah di berbagai negara.
“Ini juga pernah terjadi di beberapa negara pascagempa. Seperti gempa Ormara, Makran tahun 1945, gempa Niikappu, Jepang pada tahun 1952, gempa Gobi Altay, Mongolia tahun 1957, gempa Kandewari tahun 2001, gempa Andaman tahun 2004 dan gempa Gwedar Pakistan tahun 2013,” tandasnya. (H-2)
Sosialisasi penggunaan kental manis perlu lebih digencarkan lagi, salah satunya melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
M. Thaher Hanubun - C. Viali Rahantoknam, kantongi dukungan 3 partai maju Pilbup Maluku Tenggara
ANGGOTA Polres Kota Tual dan Brimob BKO Resimen Pas 4 Pelopor Polda Maluku diduga bentrok di Jalan Raya Kota Tual. Peristiwa terjadi pada Minggu malam, 28 Juli 2024.
Ia mengimbau Sulawesi, Papua dan Maluku waspada untuk potensi peningkatan curah hujan yang mungkin bisa membawa banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota harus sadar terhadap bahaya narkoba.
Awan abu vulkanik setinggi lebih kurang dua kilometer muncul akibat aktivitas erupsi yang terjadi pada Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved