Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WILAYAH Maluku memiliki sejarah kegempaan merusak hingga tsunami yang panjang. Hal itu dungkapkan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.
"Dari tahun 629 sampai 1998 kita mencatat sejarah tsunami yang pernah terjadi di wilayah Maluku dan Banda ini sebanyak 45 kali," kata Daryono dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (10/1).
Dua di antara kejadian tsunami itu merupakan kejadian tsunami yang masuk dalam kategori paling mematikan. Pertama, yang terjadi pada tahun 1674 yang menimbulkan korban jiwa sebanyak 2.322 orang. Selain itu kejadian tsunami yang terjadi pada tahun 1899 yang mengakibatkan 3.894 orang meninggal dunia.
Banyaknya kejadian gempa bumi dan tsunami di wilayah Maluku dan Banda disebabkan karena adanya kawasan seismik aktif dan kompleks di wilayah tersebut. Di antaranya adalah North Seram Thrust, South Seram Thrust dan Sesar Kawa. "Ini adalah catatan yang menjadikan kita menyiagakan bagaimana kita meningkatkan antisipasi mitigasi tsunami di daerah Maluku," imbuh Daryono.
Dalam hal ini, BMKG telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya menyiagakan sistem peringatan dini tsunami hingga meningkatkan kapasitas masyarakat di pulau untuk lebih siap menghadapi gempa dan tsunami.
"Apa yang kita lakukan adalah upaya mitigasi yang berkelanjutan dan BMKG memiliki paket kegiatan sekolah lapangan gempa untuk stakeholder dan masyarakat. Ini yang dilakukan di Maluku dan sekitarnya agar masyarakat bisa lebih menguasai bagaimana cara selamat dari gempa dan tsunami," pungkas Daryono. (H-1)
Getaran gempa terasa di semua wilayah di Kabupaten Kuningan.
Berdasarkan yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kuningan dengan Skala Intensitas III MMI, di Ciamis
Wilayah Pantai Timur, Sarmi, Papua, diguncang gempa tektonik dengan kekuata 5,3 magnutudo, pada Rabu (24/7) pukul 07.22.09 WIB. Itu tidak berpotensi tsunami.
GEMPA bumi Magnitudo 5 mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai dan juga dirasakan di Kota Padang, Sumatra Barat, pukul 10.50 Wib, Selasa (23/7/24).
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa bumi 5,7 magnitudo yang mengguncang wilayah Pantai Barat Sumatera, Pulau Nias Sumatera Utara
BPBD Sulawesi Utara memastikan tidak ada korban dan kerusakan usai diguncang gempa magnitudo 7.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved