Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis mata anak Ni Retno Setyoningrum mengatakan sangat penting untuk memeriksakan kesehatan mata usia dini guna memastikan perkembangan visual yang normal.
Menurut Retno, penglihatan yang tidak optimal pada anak dapat mempengaruhi prestasi akademik, khususnya pada anak-anak yang berada di usia sekolah.
"Bayi-bayi, anak-anak itu harus diperiksa matanya. Kadang-kadang orangtua itu baru tahu dari gurunya, malah ada yang sampai duduk di meja gurunya karena enggak kelihatan," ujar Retno, dikutip Selasa (25/10).
Baca juga: Memberi Rangsangan pada Bayi Bisa Cegah Mata Juling
Lebih lanjut, Retno mengatakan beberapa anak dilahirkan dengan masalah mata yang dapat menyebabkan perkembangan visual yang normal tidak tercapai.
Beberapa masalah mata yang sering dialami oleh anak adalah kelainan refraksi, pupil putih, mata belekan, kelopak mata turun, bola mata menonjol, dan mata juling atau strabismus.
Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti dari masalah mata yang diderita anak adalah menjalani pemeriksaan mata komprehensif rutin yang dilakukan oleh dokter mata.
"Kalau mata anak-anak ada putih-nya atau bersinar berarti ada kelainan pada mata tersebut. Kadang-kadang kakek nenek bilang kalau bersinar dibilangnya pintar, padahal ada kemungkinan adanya katarak," kata Retno.
Retno menjelaskan pemeriksaan dini pada perkembangan bola mata anak dilakukan sejak usia tiga bulan pertama kehidupan untuk mengetahui adanya gangguan yang membuat bayangan di retina buram.
Kemudian, pada usia 6 bulan, orangtua perlu memeriksakan perkembangan penglihatan dan pergerakan bola mata. Ini berguna untuk mendeteksi mata juling, fiksasi penglihatan dan lainnya.
Memasuki usia 2 tahun, pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan bola mata harus dilakukan. Ini berfungsi untuk mendeteksi kelainan refraksi, alergi mata, dan pergerakan bola mata.
Meskipun anak dapat membaca atau berhitung, kelainan refraksi dapat diperiksa dengan cara melebarkan pupil mata anak dan pemeriksaan retinoskopi.
Pada usia 4 tahun, pemeriksaan mata berfungsi untuk mengetahui kelainan refraksi, pergerakan bola mata dan mata malas atau Ambliopia. Apabila terdapat kelainan refraksi yang melebihi standar normal maka akan diberikan kacamata.
Namun, apabila terdapat ambliopia, anak akan dijadwalkan pemeriksaan mata serial 3 bulan.
Saat memasuki usia SD, anak perlu diperiksa untuk mendeteksi kelainan refraksi, malas mata dan juling. Selanjutnya, jika mata anak normal maka pemeriksaan berkala sekali setahun wajib dilakukan. (Ant/OL-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Mata adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya. Saat kita melihat matahari atau terpapar cahaya yang sangat terang, sering kali mata kita akan berair.
Tanpa deteksi dini dan perawatan medis, penyakit glaukoma ini akan mengakibatkan kebutaan permanen.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Masyarakat harus menyadari perubahan yang terjadi pada penglihatan seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh.
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved