Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENYAMBUT momentum Hari Paliatif Internasional tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 0 Oktober, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi melakukan edukasi bertajuk: 'Never Alone: Tips Mendampingi Pasien Kanker di Masa Sulit' melalui live Instagram.
Edukasi diikuti ratusan peserta dari keluarga pasien MRCCC dan sejumlah komunitas penyintas kanker.
Informasi diberikan terkait Perawatan Paliatif yang merupakan pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan pasien, keluarga serta care giver.
Baca juga : Pahami Kanker Prostat, Fungsi Seksual, Diagnosis, dan Efek Samping Pengobatan
Perawatan diberikan melalui penanganan dan pencegahan rasa nyeri serta keluhan fisik lainnya, berikut isu psikologis, sosial, dan spiritual.
Sesi edukasi diberikan dr. Venita Eng M.Sc.CT., Koordinator Perawatan Paliatif MRCCC, yang polikliniknya terletak di lantai 21.
Dokter Venita mengatakan bahwa di masa masa sulit yang dijalani pasien kanker, perawatan paliatif sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup dan rasa nyaman pasien dengan pendekatan holistik dan komprehensif, termasuk dukungan bagi keluarga.
Baca juga : Memahami Risiko dan Pengobatan Kanker pada Wanita
Perawatan paliatif juga tidak terbatas hanya diberikan pada pasien kanker stadium tertentu, namun dapat dimulai di stadium awal dan juga pada kondisi non-kanker.
"Perawatan paliatif dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi melibatkan tim multidisiplin, yaitu dokter dari berbagai layanan spesialis, perawat, tim Holistic Care, relawan, serta rohaniawan," kata dr.Venita dalam keterangan, Selasa (18/10).
"Tim multidisiplin ini akan merawat para pasien kanker agar lebih nyaman dalam menjalani masa sulit sejak awal diagnosis, hingga masa akhir kehidupan atau 'end of life', hingga masa kedukaan keluarga," tutur dr.Venita yang juga aktif di Yayasan Kanker Indonesia.
Baca juga : Tingkatkan Layanan Kanker, Siloam Hospitals dan SingHealth Jalin Kerja Sama
Layanan perawatan paliatif di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dapat diakses pasien dan keluarga melalui konsultasi langsung di poliklinik paliatif, kunjungan di ruang rawat inap, telekonsultasi, dan juga tersedia layanan Home care atau kunjungan tim dokter dan perawat paliatif di rumah pasien.
Perawatan paliatif memberikan pendekatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif menyeluruh, yaitu pendekatan multidisiplin yang terintegrasi antara dokter, perawat, fisioterapis, petugas sosial medis, psikolog, ahli gizi, rohaniawan, relawan, serta profesi lain yang diperlukan.
Kordinator Perawatan Paliatif MRCCC Siloam Hospitals, dr. Venita, dalam edukasinya mengingatkan bahwa sejumlah prinsip perawatan paliatif adalah menghargai setiap kehidupan dan proses kematian dari setiap manusia sebagai proses yang normal.
Baca juga : Hindari Malnutrisi pada Pasien Kanker untuk Bantu Kesuksesan Terapi
Prinsip lainnya adalah menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan, berupaya menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, serta mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga.
"Mengacu dari prinsip perawatan paliatif ini, dapat dikatakan penanganan satu pasien tidak dapat disamaratakan dengan pasien lainnya. Tim Paliatif akan menyesuaikan perawatan dengan kondisi dan kenyamanan dari setiap pasien secara individual," paparnya.
"Tim juga senantiasa memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap seaktif mungkin sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat, bahkan hingga dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita," ungkap dr.Venita.
Baca juga : Gandeng GE Healthcare, RS Murni Teguh Tingkatkan Akses Layanan Onkologi
Adapun tim paliatif atau tenaga kesehatan yang berorientasi pada perawatan paliatif harus memiliki sikap peduli terhadap pasien (empati), menghargai pasien sebagai seorang individu yang unik, memiliki pengetahuan dan ketrampilan medis, serta memperhatikan aspek komunikasi dan kultural terkait seperti etnis, ras, agama, dan faktor budaya lain yang bisa mempengaruhi penderitaan pasien.
"Persetujuan dari pasien dan atau keluarganya adalah mutlak diperlukan sebelum perawatan paliatif dilakukan," imbuh dr.Venita.
Layanan paliatif di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi memiliki sejumlah kualitas unggulan.
Baca juga : RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Tangani Pasien Cedera Akibat Olahraga
Di setiap titik perawatan pasien kanker dan keluarga, tim paliatif memiliki pengalaman dan pengetahuan terkini, serta perawatan yang diberikan bersifat personal dan “tailor-made” antara individu.
Misalnya saja pada pasien yang merencanakan perawatan paliatif di rumah, akan dipersiapkan beberapa hal khusus seperti akses obat, Mobilisasi pasien, fasilitas ruang perawatan, pelaku rawat, serta penentuan sejumlah target perawatan untuk memastikan kepuasan pasien dan keluarga.
Di sesi tanya jawab, dr.Venita juga menjelaskan,"Care giver (pendamping pasien) juga turut menjadi fokus perawatan, simultan dengan perawatan paliatif pasien itu sendiri.
Care giver akan turut dibekali edukasi dan pemahaman terkait perawatan pasien sehingga dapat berdaya, dan kesejahteraan care giver juga turut diperhatikan.
"Untuk pasien yang merasa memerlukan dukungan, jangan sungkan untuk datang ke kami. Tim paliatif MRCCC akan mendampingi dengan segenap kemampuan dan pengalaman," jelas dr. Venita. (RO/OL-09)
Dia menjelaskan gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari gangguan ginjal pada dewasa. Adapun kasus yang sering ditemukan, kata dia, kelainan bawaan.
Kasus gagal ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah di RSHS jumlahnya mencapai 10-20 anak per bulan
DIBANDING rumah sakit swasta, puskesmas di Indonesia dinilai tidak sembarangan memberikan antibiotik.
ANAK merupakan pihak paling terpapar pada pelayanan yang tidak perlu atau overtreatment di pelayanan kesehatan. Hal itu diungkapkan oleh pendiri Yayasan Orang Tua Peduli Purnamawati Sujud.
Rumah sakit dilarang memberikan susu formula (sufor) untuk bayi yang baru lahir tanpa indikasi medis, agar tidak menyulitkan ibu untuk menyusui anaknya secara eksklusif
Sebuah kedai kopi di Mall Bogor Junction (Jogya Junction) terbakar pada Selasa pagi sekitar pukul 03.30 WIB. Seorang satpam dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved